Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imunisasi dan Vaksinasi, Sama atau Beda?

Kompas.com - 25/03/2021, 13:00 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Segala tentang vaksinasi tengah dikupas di masa pandemi ini. Termasuk di dalamnya, tentang perbedaan vaksinasi dan imunisasi.

Apakah kedua hal tersebut memiliki arti sama? Jika ada perbedaan, apa saja poin yang bisa dilihat?

Vaksinasi dan imunisasi jelas memiliki perbedaan yang kentara. Dilansir dari Health Direct, vaksinasi adalah kondisi tubuh mendapatkan suntikan vaksin atau obat vaksin oral dengan tujuan meningkatkan imun tubuh dalam menangkal sebuah penyakit.

Sedangkan imunisasi adalah proses panjang tubuh dalam membentuk antibodi agar bisa kebal terhadap suatu penyakit.

Agar semakin memahami apa itu vaksinasi dan apa itu imunisasi, simak yang berikut ini: 

Baca juga: Jokowi di Ambon Hari Ini, Tinjau Vaksinasi Massal

Pengertian imunisasi

Hampir seluruh proses imunisasi memiliki cara kerja yang sama. Ketika seseorang disuntik vaksin, tubuhnya akan otomatis memproduksi respon imun layaknya respon yang keluar jika tubuh terkena penyakit tertentu. 

Lama proses imunisasi, dari disuntik vaksin hingga terbentuk sistem imun, biasanya sekitar dua minggu. Jadi suntikan vaksin tak bisa langsung efektif di hari pemberian vaksin.

Pada beberapa jenis imunisasi, harus dilakukan suntikan ulang secara bertahap hingga terbentuk sistem imun yang maksimal. Namun ada pula yang hanya membutuhkan satu kali suntikan saja dan sistem imun sudah terbentuk optimal.

Baca juga: Jadwal Imunisasi Anak Terbaru Rekomendasi IDAI tahun 2020

Imunisasi sendiri ada dua, yaitu imunisasi aktif dan pasif. Imunisasi aktif adalah pemberian vaksin, dimana di dalamnya berisi bakteri atau bakteri yang dilemahkan, untuk memancing tubuh memproduksi sendiri antibodi terhadap virus atau bakteri itu.

Sedangkan imunisasi pasif adalah pemberian antibodi dari tubuh orang yang sudah kebal penyakit, ke tubuh seseorang yang belum terbentuk antibodinya. Cara kerja imunisasi ini bukan memancing munculnya antibodi seperti pada imunisasi aktif. 

Contoh imunisasi pasif adalah pemberian suntikan imunoglobulin. 

Pengertian vaksinasi

Dalam satu dosis vaksin, ada virus atau bakteri yang telah dilemahkan yang kemudian disuntikkan ke dalam tubuh penerima vaksin. Ada pula vaksin yang berisi dosis kecil dari racun yang dikeluarkan oleh bakteri.

Ilustrasi vaksinPixabay/Torstensimon Ilustrasi vaksin

Beberapa vaksin juga dilengkapi dengan dosis kecil antibiotik untuk menguatkan vaksin. Juga ada yang mengandung garam aluminium yang bekerja membantu produksi respon imun.  

Meski cara kerjanya adalah memasukkan bakteri ke dalam tubuh, namun vaksin tak akan menimbulkan penyakit dari bakteri itu sendiri. Justru vaksin akan memancing tubuh memproduksi sistem imun untuk melawan bakteri yang masuk.

Baca juga: Vaksinasi Saat Ramadhan Lebih Baik pada Pagi Hari, Ini Alasannya

Seperti dilansir dari WHO, ketika tubuh diberi vaksin, tubuh akan mengenali entitas asing yang masuk ini. Apakah virus atau bakteri. Selanjutnya, tubuh akan memproduksi antibodi yang berupa protein yang diproduksi alami oleh sistem imun.

Dalam data WHO, hingga saat ini sudah ada berbagai vaksin yang digunakan untuk melawan setidaknya 20 penyakit seperti difteri, tetanus, dan influenza. Setiap tahun, vaksin-vaksin ini melindungi sekitar milyaran manusia di seluruh dunia.

Vaksin tak hanya bisa melindungi diri sendiri, tapi juga melindungi seluruh lingkungan di sekitar si penerima vaksin. Karena beberapa orang yang mengidap penyakit serius tak bisa menerima vaksin, maka ia bersandar pada kesehatan orang-orang di sekelilingnya.

Baca juga: Pantangan yang Diperlukan Sebelum Vaksinasi Covid-19   

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Tren
Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Tren
Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Tren
Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tren
Kisah Pemuda China, Rela Hidup Hemat demi Pacar tapi Berakhir Tragis

Kisah Pemuda China, Rela Hidup Hemat demi Pacar tapi Berakhir Tragis

Tren
6 Alasan Mengapa Anjing Peliharaan Menatap Pemiliknya, Apa Saja?

6 Alasan Mengapa Anjing Peliharaan Menatap Pemiliknya, Apa Saja?

Tren
Pacitan Diguncang Gempa M 5,0 Selasa Pagi, Ini Wilayah yang Merasakannya

Pacitan Diguncang Gempa M 5,0 Selasa Pagi, Ini Wilayah yang Merasakannya

Tren
Analisis Gempa Pacitan M 5,0 Selasa Pagi, Disebabkan Deformasi Batuan di Lempeng Indo-Australia

Analisis Gempa Pacitan M 5,0 Selasa Pagi, Disebabkan Deformasi Batuan di Lempeng Indo-Australia

Tren
Peneliti Ungkap Suara Makhluk Hidup Terbesar di Dunia yang Sudah Berumur 12.000 Tahun

Peneliti Ungkap Suara Makhluk Hidup Terbesar di Dunia yang Sudah Berumur 12.000 Tahun

Tren
Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

Tren
Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Tren
Rincian Formasi CPNS Sekolah Kedinasan 2024, STAN Terbanyak

Rincian Formasi CPNS Sekolah Kedinasan 2024, STAN Terbanyak

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com