KOMPAS.com - Ramai soal post Covid-19 syndrome atau long Covid-19 di media sosial Twitter.
Seperti yang dicuitkan oleh akun @ridwanhr. Ia menjelaskan bahwa dirinya merupakan orang tanpa gejala (OTG) saat terinfeksi Covid-19.
Namun, ia kini merasa lebih mudah capek dibanding sebelum terinfeksi virus. Bahkan staminanya turun hingga masuk IGD.
Dia pun mengaku merasa terkena post covid syndrome atau long covid.
Post Covid Syndrome atau long covid itu nggak banget
Padahal waktu gue kena bulan lalu cuma OTG, tapi berasa stamina turun dan hari ini drop sampe masuk IGD
Untung cek paru, jantung dan darah bagus. Cuma harus istirahat karena meskipun virus dah cabut, basiannya masih ada pic.twitter.com/RTo6Qwi5Ob
— Ridwan Hanif (@ridwanhr) March 17, 2021
Apakah Long Covid-19 atau post covid syndrome? Seperti apa gejalanya? Simak selengkapnya.
Baca juga: Long Covid-19, Gejala dan Dampak yang Dirasakan Pasien Setelah Sembuh
Melansir Mayora Clinic, kebanyakan orang yang terinfeksi Covid-19 akan sembuh total dalam beberapa minggu.
Akan tetapi, sebagian orang bisa merasakan gejala hingga berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah infeksi hilang.
Kondisi inilah yang disebut dengan post Covid-19 syndrome atau long Covid-19.
Kemungkinan memiliki gejala jangka panjang tampaknya tidak terkait dengan seberapa parah sakit seseorang saat pertama kali terkena virus corona.
Orang yang memiliki gejala ringan pada awalnya masih bisa mengalami masalah jangka panjang.
Lansia dengan banyak kondisi medis serius paling mungkin mengalami gejala ini, tetapi orang muda yang sehat juga dapat merasakan kondisi tersebut.
Tanda dan gejala paling umum yang bertahan dari waktu ke waktu meliputi:
Baca juga: Long Covid-19, Gejala dan Dampak yang Dirasakan Pasien Setelah Sembuh
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, long Covid dapat menyerang siapa saja yang pernah terkonfirmasi positif.
Hal ini sangat bergantung dari daya tahan tubuh seseorang dan derajat keparahan saat mengalami sakit Covid-19.
"Siapa pun yang pernah terinfeksi Covid-19 berpotensi mengalami long Covid," kata Wiku seperti dilansir dari Kompas.com, Jumat (12/3/2021).