Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Modus dan Tujuan Pembajakan Akun WhatsApp

Kompas.com - 16/03/2021, 11:30 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - WhatsApp menjadi aplikasi pesan instan yang paling banyak digunakan di dunia, termasuk di Indonesia.

Namun, aplikasi yang satu ini juga rawan dibajak oleh pihak lain, dengan berbagai cara dan modusnya.

Kita pasti sudah sering mendengar bahwa ada WhatsApp teman, saudara, atau bahkan akun kita sendiri yang diambil alih atau dibajak oleh pihak lain.

Baca juga: 6 Cara Membuat Format Tulisan Unik di WhatsApp

Bagian Ditreskrimsus Polda Metro Jaya memberikan penjelasan mengenai kejahatan yang satu ini dalam bincang berjudul "Waspada WhatsApp Hijacking!" yang diunggah di akun YouTube Siber TV, Senin (15/3/2021).

Dalam perbincangan tersebut, Kasubdit Tipid Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Dani Aryanda dan Kepala Unit V Subdirektorat IV/Tindak Pidana Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya Kompol Immanuel Tobing hadir sebagai narasumbernya.

Mereka menjelaskan, berdasarkan pengungkapan yang selama ini dilakukan, ada sejumlah cara yang biasa digunakan oleh pelaku pembajakan atau hijacking untuk membobol akun targetnya.

Baca juga: Benarkah WhatsApp GB atau WhatsApp Mod Bisa Curi Data Pengguna?

Modus

Setidaknya ada dua modus yang paling banyak digunakan oleh para pelaku kejahatan siber untuk membobol sebuah akun, termasuk WhatsApp.

1. Menggunakan teknologi

Ada teknologi-teknologi tertentu yang dikuasai oleh para pembajak untuk bisa mendapatkan akun targetnya.

"Teknologi itu bisa berupa aplikasi maupun semacam back door-lah yang diciptakan oleh para hacker," kata Kompol Immanuel.

Baca juga: Hacker asal Sleman Raup Rp 31,5 Miliar dengan Meretas Perusahaan di AS

2. Pishing

Cara kedua adalah melalui modus yang dikenal sebagai pishing atau merayu.

Cara ini melibatkan peran dari si pemilik akun, jadi tidak hanya hasil kerja si pembajak saja.

Biasanya, orang akan diminta mengirimkan kode OTP 6 digit kepada pelaku dengan berbagai cara.

Baca juga: Hati-hati Penipuan, Jangan Berikan Kode OTP kepada Siapa Pun!

Kebanyakan, pelaku memanfaatkan waktu lengah atau repot si korban. Misalnya di waktu tidur atau di saat bekerja.

Halaman:

Terkini Lainnya

Kisah Nenek Berusia 105 Tahun Raih Gelar Master dari Stanford, Kuliah sejak Perang Dunia II

Kisah Nenek Berusia 105 Tahun Raih Gelar Master dari Stanford, Kuliah sejak Perang Dunia II

Tren
Kronologi dan Kejanggalan Kematian Afif Maulana Menurut LBH Padang

Kronologi dan Kejanggalan Kematian Afif Maulana Menurut LBH Padang

Tren
7 Fakta Konser di Tangerang Membara, Vendor Rugi Rp 600 Juta, Ketua Panitia Diburu Polisi

7 Fakta Konser di Tangerang Membara, Vendor Rugi Rp 600 Juta, Ketua Panitia Diburu Polisi

Tren
Banjir Dukungan untuk Bobby Nasution di Pilkada Sumut 2024, Terbaru Nasdem

Banjir Dukungan untuk Bobby Nasution di Pilkada Sumut 2024, Terbaru Nasdem

Tren
6 Fakta Gangguan Pusat Data Nasional, Pelaku Minta Tebusan 8 Juta Dollar AS

6 Fakta Gangguan Pusat Data Nasional, Pelaku Minta Tebusan 8 Juta Dollar AS

Tren
Cara Daftar BCA ID untuk Aktivasi Layanan myBCA, Transaksi Perbankan Jadi Lebih Mudah

Cara Daftar BCA ID untuk Aktivasi Layanan myBCA, Transaksi Perbankan Jadi Lebih Mudah

Tren
Jadwal dan Harga Tiket Kunjungan Malam Observatorium Bosscha 2024

Jadwal dan Harga Tiket Kunjungan Malam Observatorium Bosscha 2024

Tren
7 Fakta Boeing 737 Korean Air Terjun Bebas, 15 Penumpang Luka-luka

7 Fakta Boeing 737 Korean Air Terjun Bebas, 15 Penumpang Luka-luka

Tren
Pabrik Baterai Lithium Korsel Terbakar, KBRI Seoul Pastikan Tak Ada Korban WNI

Pabrik Baterai Lithium Korsel Terbakar, KBRI Seoul Pastikan Tak Ada Korban WNI

Tren
Selain 8 Planet Tata Surya, Berapa Jumlah Planet yang Ada di Alam Semesta?

Selain 8 Planet Tata Surya, Berapa Jumlah Planet yang Ada di Alam Semesta?

Tren
Ada Masalah Tekanan Udara, Pesawat Malaysia Airlines Tujuan Bangkok Putar Balik

Ada Masalah Tekanan Udara, Pesawat Malaysia Airlines Tujuan Bangkok Putar Balik

Tren
Rumahnya Terkena Sampah Antariksa, Keluarga di Florida Tuntut NASA Sebesar Rp 1,3 Miliar

Rumahnya Terkena Sampah Antariksa, Keluarga di Florida Tuntut NASA Sebesar Rp 1,3 Miliar

Tren
10 Tahun Jadi Presiden, Jokowi Berulang Kali Keluhkan Sistem Perizinan Indonesia Ruwet

10 Tahun Jadi Presiden, Jokowi Berulang Kali Keluhkan Sistem Perizinan Indonesia Ruwet

Tren
Tema, Arti, dan Link Unduh Logo HUT ke-79 RI 2024

Tema, Arti, dan Link Unduh Logo HUT ke-79 RI 2024

Tren
Bukan Hanya Bentuk Perawatan, Ini 6 Alasan Kucing Peliharaan Menjilat Tubuhnya Sendiri

Bukan Hanya Bentuk Perawatan, Ini 6 Alasan Kucing Peliharaan Menjilat Tubuhnya Sendiri

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com