Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Vaksin Covid-19 Sinovac Sebenarnya untuk Ayam

Kompas.com - 13/03/2021, 19:50 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

Bambang juga membantah klaim di atas yang menyebut vaksin Sinovac sebenarnya untuk ayam.

Vaksin Sinovac ditujukan bagi manusia, kata Bambang, sesuai tahap uji klinis yang dilakukan terhadap manusia, meski sebelum uji klinis tersebut, dilakukan uji coba terhadap binatang.

Untuk vaksin Sinovac, pengujian pra-klinis telah dilakukan terhadap tikus. Tidak ada penggunaan ayam dalam pengembangan vaksin Sinovac.

"Demikian juga, tidak ada publikasi yang menyebutkan bahwa ayam-ayam mati setelah divaksin Sinovac," kata dia.

Bambang mengatakan, semua vaksin Sinovac yang ada di Indonesia tidak ada plasebo dan sudah mendapat pengujian dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Ia juga membantah bahwa Indonesia dijadikan kelinci percobaan dalam uji klinis vaksin Sinovac.

Pemilihan Indonesia sebagai salah satu tempat uji klinis adalah adanya kerjasama dengan Sinovac yang bersedia melakukan transfer teknologi terkait vaksin.

"Karena kerja sama, dilakukan uji klinis di Indonesia. Uji klinis juga dilakukan di Brazil dan Turki yang disebut multisenter. Jadi data-datanya nanti digabung," kata Bambang.

"Justru kita beruntung dilakukan uji klinis di Indonesia, karena kita bisa melihat efektivitasnya langsung terhadap etnis Indonesia," lanjut dia.

Ia menjelaskan, vaksin Sinovac ditujukan untuk memberi perlindungan terhadap manusia dari infeksi Covid-19. Produksi vaksin Sinovac juga telah memenuhi standar pembuatan vaksin, yakni melalui uji coba terhadap binatang dan uji klinis terhadap manusia.

Dengan demikian, penggunaan vaksin Sinovac di Indonesia bukan sebagai kelinci percobaan.

Indonesia juga bukan satu-satunya pengguna vaksin Sinovac. Tiga negara lainnya yang menggunakan vaksin ini adalah Chili, Brazil, dan Turki.

Terkait klaim bahwa Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi merupakan ahli penyakit menular hewan, Bambang juga membantah kabar itu.

"Beliau bukan ahli penyakit menular pada hewan, tapi yang menangani pencegahan dan pengendalian penyakit pada manusia yang ditularkan oleh vektor (pembawa) berupa hewan, seperti unggas (flu burung), anjing (rabies), nyamuk (demam berdarah), nyamuk (malaria), dan lain-lain," ujar Bambang.

Kesimpulan

Informasi yang menyebar di media sosial dengan berbagai klaim, salah satunya menyebut vaksin Sinovac sebenarnya untuk ayam, adalah tidak benar alias hoaks.

Tidak benar pula bahwa Indonesia menjadi kelinci percobaan vaksin Sinovac.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Tren
8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

Tren
4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

Tren
7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

Tren
Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Tren
Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Tren
Mempelajari Bahasa Paus

Mempelajari Bahasa Paus

Tren
7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

Tren
Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Tren
Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Tren
Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Tren
Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Tren
Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Tren
Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Tren
Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com