Pasien di setiap kelompok dicocokkan sehingga tidak ada perbedaan signifikan dalam demografi, komorbiditas, atau penggunaan obat lain di rumah.
Di antara pengguna statin, 96 orang (14,8 persen) meninggal di rumah sakit dalam waktu 30 hari setelah masuk. Sedangkan pada pasien yang tidak menggunakan statin yang meninggal sebanyak 172 orang (26,5 persen).
Ketika perbedaan lain di antara pasien diperhitungkan, para peneliti menemukan bahwa penggunaan statin secara signifikan dikaitkan dengan penurunan 50 persen kematian di rumah sakit (dalam 30 hari).
Pasien yang mengonsumsi statin juga cenderung memiliki kadar protein C-reaktif yang lebih rendah, yang merupakan penanda peradangan.
Penggunaan statin tidak terkait dengan penurunan yang signifikan secara statistik dalam penggunaan ventilasi mekanis invasif, lama menggunakan ventilator, atau lama rawat inap.
Studi sebelumnya yaitu studi dan meta-analisis dari China juga juga menunjukkan manfaat statin pada pasien Covid-19 untuk kelangsungan hidup.
Baca juga: Benarkah Obat Statin Bikin Pasien Jadi Pelupa?
Meskipun studi ini membandingkan peserta yang sangat cocok dan disesuaikan dengan variabel lain, sebagai analisis retrospektif, faktor yang tidak diketahui dapat menjelaskan hasil.
"Hanya uji klinis terkontrol secara acak yang dapat mengevaluasi manfaat statin pada pasien Covid-19," kata penulis senior Sahil A Parikh, MD, profesor kedokteran dan ahli jantung di NewYork-Presbyterian/Columbia University Irving Medical Center.
Beberapa uji coba acak sedang dilakukan, termasuk penelitian untuk menentukan apakah statin dapat mencegah rawat inap pada pasien rawat jalan, dan menurunkan risiko kematian saat diberikan kepada pasien rawat inap.
Salah satu penulis studi, Behnood Bikdeli, MD, mantan rekan kardiologi di Columbia, sekarang menjadi rekan dalam kedokteran vaskular di Rumah Sakit Wanita dan Brigham, memimpin uji klinis acak yang melihat dampak statin pada pasien ICU yang dirawat di rumah sakit di Iran.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Remdesivir, Obat Covid-19 yang Diberikan kepada Donald Trump
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.