China juga telah mengonfirmasi penularan varian B.1.1.7.
Melansir France24.com, Pusat Pengendalian Penyakit China dalam catatan penelitian menyampaikan bahwa pasien pertama di China dengan varian baru adalah seorang wanita berusia 23 tahun dari Shanghai yang tiba dari Inggris pada 14 Desember 2020.
Kasus berikutnya terjadi pada Minggu, 3 Januari 2021 di Provinsi Guangdong China Selatan.
Pihak berwenang Shanghai mengumumkan bahwa urutan genetik dari kasus impor yang dikonfirmasi pada 16 Desember 2020, ditemukan serupa dengan varian yang terdeteksi di Inggris.
Baca juga: Tak Hanya Lebih Menular, Varian Baru Virus Corona Inggris Disebut Lebih Mematikan
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern mengumumkan pada Senin, 15 Februari 2021 tentang sebaran varian virus B.1.17.
Dilansir dari Aljazeera, Senin, 15 Februari 2021, negara yang menyandang predikat penanganan Covid-19 terbaik ini langsung menetapkan lockdown di wilayah Auckland, kota terbesar di negara itu.
Singapura melaporkan kasus pertama varian baru corona B.1.1.7 pada 23 Desember 2020.
Pasien yang tak disebutkan identitasnya ini tiba di Singapura pada 6 Desember 2020 dan melakukan karantina selama dua minggu sesuai protokol.
Mengutip Channel News Asia, 29 Januari 2021, Singapura telah mencatat 25 kasus Covid-19 dari varian tersebut.
Departemen Kesehatan Singapura menyebutkan, 5 kasus yang terjadi merupakan penularan yang terjadi di lingkup kelompok. Sementara, 20 lainnya ditemukan pada warga negara asing yang datang dari Eropa.