Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingginya Kematian karena Covid-19 di Indonesia dan Penuhnya RS...

Kompas.com - 29/01/2021, 21:02 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di beberapa daerah, ketersediaan ruang perawatan bagi pasien Covid-19 dan ruang ICU di rumah sakit-rumah sakit dilaporkan nyaris penuh.

Salah satu wilayah yang melaporkan penuhnya ruang-ruang perawatan pasien Covid-19 adalah DKI Jakarta. Di Ibu Kota, baik ruang perawatan maupun ruang ICU, kini sudah terisi sebanyak masing-masing 84 persen.

Akibat ruang-ruang perawatan yang penuh, banyak pasien Covid-19 yang membutuhkan penanganan medis terpaksa berkeliling ke sejumlah rumah sakit demi mendapat ruangan kosong, atau antre hingga ada ruang yang tersedia.

Tidak hanya di pihak pasien, pihak rumah sakit pun mengaku harus memilih di antara pasien-pasiennya, mana yang harus didahulukan mendapatkan ICU atau penanganan karena kapsitas yang terbatas.

Baca juga: Satgas: Keterisian Tempat Tidur RS Covid-19 Mengkhawatirkan, DKI Lebih dari 80 Persen

Berbarengan dengan kondisi fasilitas layanan yang mulai kewalahan, angka kasus kematian Covid-19 di Indonesia juga menunjukkan peningkatan.

Hal ini bisa dilihat dari kurva kasus Covid-19 meninggal yang ditampilkan di laman covid19.go.id.

Peningkatan angka kematian setidaknya sudah terlihat sejak 4 hari terakhir, 24-28 Januari 2021.

Tangkapan layar kurva kasus kematian akibat Covid-19 di laman Covid19.go.idlaman covid19.go.id Tangkapan layar kurva kasus kematian akibat Covid-19 di laman Covid19.go.id

Lalu, adakah keterkaitan antara kedua hal tersut? Apakah penuhnya ruangan perawatan yang tersedia di rumah sakit bagi pasien Covid-19 berkorelasi dengan peningkatan kematian yang terjadi?

Epidemiolog dari Universitas Gadjah Mada, Riris Andono, menilai, ada keterkaitan antara kedua hal ini.

"Betul (ada hubungannya), rumah sakit yang penuh membuat banyak penderita tidak mendapat perawatan segera sehingga tak jarang menyebabkan fatalitas)," kata Riris saat dihubungi Kompas.com, Jumat (29/1/2021).

Riris menyebutkan, hal ini memiliki andil yang besar terhadap terjadinya kasus kematian, apalagi jika kesulitan mendapatkan ruang perawatan itu terjadi pada mereka yang memiliki kondisi sedang hingga parah.

"Jelas besar (andilnya), terutama kasus-kasus yang moderate dan severe tentu akan semakin meningkat (potensi kematiannya) dengan peningkatan jumlah kasus," ujar dia.

Baca juga: Angka Kematian akibat Covid-19 Tinggi, Epidemiolog: Perlu Ada Strategi Jangka Panjang dan Pendek

Berhasil sembuh atau tidaknya Covid-19 pada seseorang, menurut Risis, sangat bergantung dari bagaimana pelayanan klinis yang didapatkan.

"Untuk kasus-kasus tersebut outcome penyakitnya sangat tergantung pada kualitas manajemen klinis yang didapatkan," kata dia.

Seharusnya lockdown

Dihubungi terpisah, pakar epidemiologi dari Griffith University, Dicky Budiman juga membenarkan apa yang disampaikan oleh Riris.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com