KISAH Ramayana memang seru akibat perang antara pasukan wanara melawan pasukan raksasa dalam kemelut perjuangan Rama memerdekakan Shinta dari cengkeraman Rahwana.
Kisah Rama membangun jembatan menyeberangi selat yang memisahkan daratan India dengan Srilanka menakjubkan sebagai mahakarya teknologi dahsyat yang sampai masa kini belum pernah terwujud.
Namun bagi saya pribadi terkesan bahwa Ramayana relatif kurang mengandung makna filosofis dibandingkan dengan Mahabharata.
Suasana diskriminasi gender juga lebih hadir di Ramayana akibat paksaan terhadap Shinta untuk membuktikan kesucian dirinya dengan menempuh ujian kobaran api sementara Rama sama sekali tidak perlu melakukan pembuktian kesucian dirinya sendiri.
Menarik bahwa kisah Ramayana lebih diterima secara relatif utuh sementara Mahabharata mengalami beberapa modifikasi sebelum diterima ke dalam kisah Wayang Purwa.
Misalnya Srikandi di Mahabharata adalah seorang lelaki menyamar sebagai perempuan demi mewujudkan kehendak para dewata bahwa Bisma Dewabrata hanya bisa dibunuh oleh seorang yang bukan lelaki sekaligus bukan perempuan.
Sementara Srikandi di Wayang Purwa benar-benar berjenis kelamin perempuan yang kemudian dinikahi oleh Arjuna. Maka, sementara menurut Wayang Purwa jelas bahwa para istri Arjuna seperti Subadra berputra Abimanyu, Dewi Ulupi berputra Bambang Irawan, Drasanala berputra Wisanggeni namum tidak pernah jelas Srikandi berputra siapa.
Di dalam Wayang Purwa, Bambang Ekalaya dialihnamakan menjadi Palgunadi sementara Arjuna diganti nama menjadi Palguna demi menghadirkan lelakon Palguna-Palgunadi yang sama sekali tidak ada di Mahabharata.
Namun mahakarya kreativitas peradaban Jawa adalah Punakawan terdiri dari Semar, Petruk, Gareng, Bagong yang mendampingi Pandawa dan Togog dan Bilung yang mendamping Kurawa yang hanya hadir di Wayang Purwa tanpa pernah hadir di Mahabharata mau pun Ramayana yang dipersatukan oleh Wayang Purwa dijembatani legenda Arjunasasrabahu asli sebagai kreativitas peradaban Jawa.
Banyak tafsir terhadap epos Mahabharata mau pun lelakon Wayang Purwa terkait Pandawa dan Kurawa.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.