Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkaca dari Kasus Artis TikTok di Madiun, Mengapa Para Remaja Cenderung Abai Prokes Saat Kasus Covid-19 Terus Meningkat?

Kompas.com - 27/01/2021, 13:05 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Ia menegaskan, para remaja bukanlah anak-anak lagi.

Mereka bisa memilah mana yang aman dan keputusan seperti apa yang mereka ambil dan bagaimana dampak keputusan itu pada dirinya maupun ke orang lain.

Baca juga: WHO Rencanakan Persetujuan Beberapa Vaksin Covid-19, Apa Saja?

Self center

Tak hanya itu, Naekl mengungkapkan bahwa di dalam pikiran remaja, mereka cenderung fokus pada dirinya sendiri atau self center. Namun, ia menganggap kondisi ini sebagai "me me me generation".

Faktor lain yang menyebabkan remaja cenderung abai pada protokol kesehatan karena munculnya persepsi subyektif bahwa mereka sehat atau bahkan imun (kebal), termasuk keyakinan bahwa ini semua diatur oleh Tuhan.

Tak hanya itu, seorang remaja juga memiliki persepsi, dirinya sehat, dan juga mereka meyakini bahwa dirinya atau kelompok usianya cenderung tidak rentan terinfeksi virus corona dibandingkan dengan kelompok usia lainnya.

"Mereka over-confident tentang penilaian bahwa dirinya terproteksi, artinya tidak ada keluhan, sudah pakai masker, dan lainnya," lanjut Nael.

Baca juga: Seni Perlawanan Anak Muda di Balik Poster Lucu Pendemo

Perlunya kesadaran

Meski masyarakat golongan remaja dinilai aktif dan memiliki mobilitas yang tinggi, Nael megimbau kepada para remaja agar tetap mau mematuhi protokol kesehatan.

Supaya tetap mau mematuhi protokol kesehatan, Nael mengatakan, perlunya menekankan pada remaja bahwa manfaat terbesar dari mematuhi protokol kesehatan adalah untuk dirinya sendiri terlebih dahulu, bukan untuk orang lain.

Selain itu, remaja biasanya cenderung meniru atau bagaimana protokol kesehatan itu efektif jika ada gambaran dari sosok yang diidolakannya.

"Adanya ide/gambaran bahwa remaja yang keren/cool adalah yang tetap gaya, tapi juga mematuhi protokol kesehatan adalah penting sebagai inti pesan edukasi," ujar Nael.

"Maka, tampil tetap oke/kekinia meski dengan protokol kesehatan," lanjut dia.

Kendati demikian, salah satu edukasi yang ampuh untuk membuat remaja patuh pada protokol kesehatan yakni mengajak influencer.

Baca juga: Media Asing Soroti Raffi Ahmad yang Lepas Masker dan Tidak Jaga Jarak

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 9 Syarat Penerima vaksin Covid-19 di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com