Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona Dunia 24 Januari: 99 Juta Kasus | Malaysia Laporkan Rekor Kasus Harian Covid-19

Kompas.com - 24/01/2021, 07:35 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Meskipun sejumlah negara telah memulai program vaksinasi, penyebaran virus corona secara global, masih terus bertambah dari hari ke harinya.

Melansir data dari laman Worldometers, hingga Minggu (24/1/2021) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 99.278.468 (99 juta) kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 71.293.958 (71 juta) pasien telah sembuh, dan 2.128.376 orang meninggal dunia.

Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 25.855.860 dengan rincian 25.744.955 pasien dengan kondisi ringan dan 111.179 dalam kondisi serius.

Baca juga: [POPULER TREN] Syarat Baru Jemaah Umrah Indonesia | Update Status 21 Gunung Api

Berikut 10 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:

1. Amerika Serikat: 25.556.809 kasus, 427.567 orang meninggal, total sembuh 15.318.220

2. India: 10.655.435 kasus, 153.376 orang meninggal, total sembuh 10.316.096

3. Brasil: 8.816.254 kasus, 216.445 orang meninggal, total sembuh 7.594.771

4. Rusia: 3.698.273 kasus, 68.971 orang meninggal, total sembuh 3.109.315

5. Inggris: 3.617.459 kasus, 97.329 orang meninggal, total sembuh 1.616.307

6. Perancis: 3.035.181 kasus, 72.877 orang meninggal, total sembuh 216.725

7. Spanyol: 2.603.472 kasus dan 55.441 orang meninggal

8. Italia: 2.455.185 kasus, 85.162 orang meninggal, total sembuh 1.871.189

9. Turki: 2.424.328 kasus, 24.933 orang meninggal, total sembuh 2.301.861

10. Jerman: 2.137.689 kasus, 52.536 orang meninggal, total sembuh 1.795.400.

Baca juga: UPDATE 23 Januari: Ada 83.190 Suspek Covid-19 di Indonesia

 

Indonesia

Warga melintas di depan mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus Corona di Petamburan, Jakarta, Rabu (16/9/2020). Mural tersebut dibuat untuk mengingatkan masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas karena masih tingginya angka kasus COVID-19 secara nasional. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.ANTARA FOTO/Aprillio Akbar Warga melintas di depan mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus Corona di Petamburan, Jakarta, Rabu (16/9/2020). Mural tersebut dibuat untuk mengingatkan masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas karena masih tingginya angka kasus COVID-19 secara nasional. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.

Kasus virus corona di Indonesia tercatat juga mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus, sembuh, maupun yang meninggal dunia.

Hingga Sabtu (23/1/2021) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 12.191. Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 977.474 orang.

Sedangkan untuk kasus sembuh, juga ada penambahan sebanyak 9.912 orang. Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 791.059 orang.

Namun, pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 ini juga ikut bertambah sebanyak 211 orang. Sehingga jumlah pasien yang meninggal dunia kini jumlahnya menjadi 27.664 orang.

Baca juga: UPDATE: Bertambah 12.191, Kini Ada 977.474 Kasus Covid-19 di Indonesia

Portugal

Para pemilih yang sebagian besar terkurung di rumah mereka karena penguncian Covid-19, akan memilih presiden baru pada Minggu (24/1/2021).

Dikutip dari Al Jazeera, diperkirakan jumlah pemilih akan rendah karena banyak yang takut pergi ke tempat pemungutan suara dapat memperburuk lonjakan kasus.

Negara berpenduduk 10 juta orang ini, sekarang memiliki rata-rata kasus baru dan kematian selama tujuh hari tertinggi di dunia.

Pihak berwenang melaporkan rekor korban harian 274 kematian dan lebih dari 15.300 kasus baru pada Sabtu (23/1/2021).

Ledakan infeksi baru terutama disebabkan oleh penyebaran varian yang lebih menular yang pertama kali ditemukan di Inggris.

Baca juga: RS di Portugal Kewalahan Tangani Pasien Covid-19 yang Terus Melonjak

Malaysia

Otoritas Kesehatan Malaysia melaporkan 4.275 kasus baru Covid-19 pada Sabtu (23/1/2021), infeksi harian tertinggi sejauh ini.

Mengutip Channel News Asia, Sabtu (23/1/2021), dengan penambahan ini membuat total kasus yang dikonfirmasi menjadi 180.455.

Negari Jiran juga melaporkan tujuh kematian baru, sehingga jumlah total kematian menjadi 667.

Rekor tersebut datang hanya seminggu setelah kasus tertinggi harian sebelumnya, yaitu 4.029 kasus pada 16 Januari, kata direktur jenderal kesehatan negara itu Dr Noor Hisham Abdullah.

Ia menambahkan, ada 260 kasus yang dirawat di unit perawatan intensif, termasuk 103 yang membutuhkan bantuan pernapasan.

Baca juga: Tak Mau Rugi, Wanita Malaysia Makan Ikan Koi Peliharaannya yang Mati

Inggris

Suasana Kota London di masa pandemi virus corona.Shutterstock/Marcio Delgado Suasana Kota London di masa pandemi virus corona.

Sekelompok dokter di Inggris telah menulis surat permintaan kepada Kepala Petugas Medis Inggris untuk memotong jarak antara dosis vaksin Pfizer-BioNTech menjadi enam minggu dari jangka waktu maksimal 12 minggu.

Otoritas Inggris memprioritaskan pemberian dosis pertama vaksin Covid-19 buatan Pfizer dan BioNTech, dengan jangka waktu yang dimungkinkan hingga 12 minggu sebelum penyuntikkan dosis kedua.

Langkah yang diambil otoritas Inggris tersebut bertujuan untuk memberikan sebuah perlindungan awal pada sejumlah orang yang telah menerima vaksin buatan Pfizer dan BioNTech.

Baca juga: Apa Dosis Kedua Vaksin Corona Bisa Diberikan Lebih Lambat?

Namun, pihak Pfizer dan BioNTech telah memperingatkan bahwa mereka tidak memiliki bukti bahwa vaksin mereka akan terus melindungi tubuh jika dosis kedua diberikan lebih dari 21 hari setelah penyuntikkan dosis pertama.

British Medical Association (BMA) mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui email pada hari Sabtu, bahwa pihaknya telah menulis sebuah surat kepada Chief Medical Officer (CMO) untuk Inggris yakni Chris Whitty.

BMA mengatakan bahwa pihaknya mendukung pemberian dosis kedua hingga 42 hari setelah dosis pertama, tetapi jarak yang lebih lama itu dikatakannya tidak sejalan dengan pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com