Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com – Sebuah pesan yang menyebut vaksin yang digunakan Presiden Jokowi bukan Sinovac asli karena vaksin harus dimasukkan ke dalam alat suntik, beredar di media sosial Twitter dan Facebook.
Dari konfirmasi yang dilakukan Kompas.com informasi yang beredar tersebut adalah tidak benar.
Sebuah unggahan pesan yang menyertakan tangkapan layar sebuah informasi yang menyebut vaksin yang digunakan Presiden Jokowi bukanlah Sinovac yang asli menyebar di Facebook.
Tangkapan layar tersebut berisi narasi:
“Perhatikan gambar di bawah ini. Kalo Sinovac yang asli, vaksin & jarum itu SUDAH JADI KESATUAN, sementara yang disuntikkan ke presiden, vaksin dimasukkan dulu ke dalam jarum suntik. Perhatikan juga jarum suntiknya
Semoga ada penjelasan hehehe
Sumber https://t.co/0Jyhr0Zwk9.”
Baca juga: [HOAKS] Vaksin mRNA untuk Covid-19 Disebutkan Dapat Mengubah DNA Manusia
Salah satu pengunggah tangkapan layar tersebut adalah akun Facebook Rhie.
Akun tersebut menyertakan narasi:
“Ada Yang Bisa Jelaskan ... ???
Vaksin Apa Sebenarnya Yang Di Suntikan Ke Pakdhe ... ?? ....
#Ruwet”
Baca juga: Simak, 4 Tahapan Vaksinasi dan Reaksi yang Mungkin Terjadi Setelah Divaksin, Apa Saja?
Dari konfirmasi yang dilakukan Kompas.com, unggahan yang menyebut vaksin yang dipergunakan Presiden Jokowi bukanlah Sinovac asli karena Sinovac yang asli jarum dan vaksin seharusnya jadi satu, adalah tidak benar.
“Hoaks,” ujar Juru Bicara Vaksin Covid-19 dari PT Bio Farma Bambang Herianto kepada Kompas.com, Kamis (14/1/2021).
Bambang menjelaskan vaksin yang dikemas menggunakan prefilled syringe (vaksin dan alat suntik dikemas dalam satu wadah dosis tunggal) adalah vaksin yang digunakan dalam uji klinis.
Baca juga: Melihat Perbedaan Vaksin Buatan AS dengan Vaksin Buatan China, Ini Rinciannya...
Sedangkan vaksin yang digunakan untuk program vaksinasi tahap awal ini memang dikemas dalam vial sehingga vaksin dalam vial harus ditarik dulu isinya menggunakan jarum suntik.
Lebih lanjut Bambang menjelaskan untuk tahap-tahap awal, vaksin Sinovac ini diprioritaskan untuk mereka di garis depan (nakes) sebanyak 3 juta dosis
“Untuk kedatangan yang 3 juta dosis, 1 vial isinya 1 dosis. Jadi datang 3 juta vial, untuk 3 juta dosis,” terangnya.
Baca juga: Melihat Efektivitas Vaksin Covid-19 yang Telah Diumumkan, dari Pfizer-BioNTech hingga Sinovac
Ke depan Biofarma akan memproses sendiri vaksin menggunakan bulk dari Sinovac.
"Nanti setelah 3 juta vial ini habis, vaksin yang akan digunakan menggunakan bulk yang diproses lebih lanjut di Bio Farma, dan akan mempunyai kemasan yang berbeda," ungkapnya.
Dari konfirmasi yang dilakukan Kompas.com, pesan yang menyebut bahwa vaksin Sinovac yang digunakan Presiden Jokowi tidak asli karena harus dimasukkan ke dalam jarum suntik adalah hoaks.
Baca juga: [HOAKS] Video Disebut Suasana Kepanikan Sebelum Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Meledak dan Jatuh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.