KOMPAS.com - Pemerintah telah menetapkan jenis vaksin Covid-19 yang akan digunakan di Indonesia.
Terbaru, pada 31 Desember 2020, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menetapkan 7 vaksin yang akan digunakan di Indonesi.
Tujuh vaksin tersebut adalah PT Bio Farma, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer Inc and BioNTech, Sinovac, dan Pfizer.
Keputusan ini tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/ Menkes/12758/2020 yang ditandatangani pada Senin (28/12/2020).
Dalam pernyataannya, 1 Januari 2021, Presiden Joko Widodo menyatakan, Indonesia telah mengamankan vaksin dari Sinovac, Novavac, BioNTech-Pfizer, dan Astrazeneca.
Apa tantangan yang dihadapi Indonesia dalam proses negosiasi dapatkan stok vaksin?
Ahli Epidemiologi dari Griffith University Dicky Budiman mengatakan, ada banyak hal yang menjadi pertimbangan dalam penjajakan negosiasi vaksin.
Baca juga: 40,2 Juta Orang Akan Terima Vaksin Covid-19 Tahap Pertama, Ini Rinciannya
Salah satu pertimbangan yang paling penting adalah melihat track record dari produsen vaksin.
"Jadi track record itu menjadi satu hal yang utama, karena itu menunjukkan bagaimana performa produsen vaksin selama ini pada level global," kata Dicky kepada Kompas.com, Selasa (29/12/2020).
Menurut dia, mengetahui track record produsen vaksin sudah bisa dijadikan rujukan yang sangat kuat untuk memilih.
Rekam jejak itu, kata Dicky, akan memperlihatkan kualitas riset, produk selama ini, perjalanan hasil-hasil produk vaksinnya.
Selain, itu pihak yang melakukan negosiasi juga berperan penting dalam upaya pengadaan vaksin.
"Kalau orang-orangnya sekarang sih sudah tepat, ada Kemlu, Kemenkes, Kementerian BUMN, tapi mereka ini kan pejabat politik. Jadi harus didukung tim ahli tentang vaksin dan negosiasi, tentu itu tidak mudah," jelas dia.
Dicky menyebutkan, semua negara pada akhirnya pasti akan kebagian jatah vaksin Covid-19. Namun, negosiasi awal dibutuhkan untuk menentukan urutan mendapatkan vaksin.
"Nah tentu yang diharapkan adalah tidak terlalu lama," ujar dia.
Baca juga: Sama-sama Gunakan mRNA, Bagaimana Cara Kerja Vaksin Corona Pfizer dan Moderna?