Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingat Lagi, Ini Masa Inkubasi Virus Corona agar Lebih Waspada

Kompas.com - 29/12/2020, 07:32 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Momen pergantian tahun kerap dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berlibur dan berkumpul bersama teman atau keluarga.

Pada masa pandemi Covid-19 dan situasi penyebaran virus corona yang belum terkendali, sejumlah ahli menyarankan agar mempertimbangkan dengan matang untuk bepergian menghabiskan libur akhir tahun.

Seorang dokter anak di New York City, dr Risa Hoshino mengingatkan bahwa masyarakat tidak bisa serta-merta mengandalkan hasil tes negatif Covid-19 sebagai pembenaran untuk pergi berlibur.

Melalui unggahan di akun Instagram-nya @dr.risahoshino, dia mengingatkan bahwa seseorang bisa dinyatakan positif Covid-19 kapan pun, meski sebelumnya sudah dites negatif.

"Kalian mungkin tidak ingin mendengar ini, tetapi…. kalian tidak dapat mengandalkan tes COVID negatif untuk pergi liburan," kata Risa, dikutip dari unggahan Instagram, Rabu (23/12/2020).

Baca juga: Penelitian Terbaru Pastikan Varian Baru Virus Corona Lebih Menular

Mengutip infografik Pittsburgh University, ia memberikan analogi tentang masa inkubasi yang mengingatkan orang-orang bahwa masa inkubasi virus corona berlangsung hingga 14 hari.

Artinya, seseorang dapat dites negatif selama beberapa hari dan tidak memiliki gejala sama sekali.

Dia mengatakan, hal itu disebut sebagai false negative atau negatif palsu, dan kasus semacam itu sudah banyak terjadi.

Berikut infografik tentang gambaran masa inkubasi virus corona pada tubuh seseorang, seperti dikutip dari laman Pittsburgh University:

Infografik soal masa inkubasi virus corona.https://www.coronavirus.pitt.edu Infografik soal masa inkubasi virus corona.

Ilustrasi pada infografik di atas menggambarkan, meski hasil tes negatif, bukan berarti saat diperiksa tidak ada virus pada tubuh seseorang (dalam infografik digambarkan sebagai Casey).

Hal ini karena banyaknya kasus tanpa gejala dan adanya masa inkubasi virus di tubuh.

Berikut gambaran dari ilustrasi di atas:

  • Pada hari pertama, Casey terpapar Covid-19
  • Pada hari kelima, Casey merasa baik-baik saja dan hasil tesnya menunjukkan dia negatif Covid-19
  • Pada hari kedelapan, Casey berlibur bersama 17 orang anggota keluarganya, sementara virus di tubuhnya berisiko menular
  • Pada hari kesepuluh, Casey mulai memperlihatkan gejala dan hasil tesnya menunjukkan dia positif Covid-19.

Baca juga: Update Corona Dunia 28 Desember: 81 Juta Kasus | Putin Segera Disuntik Sputnik V

Dengan ilustrasi itu, meski sudah melakukan karantina selama 14 hari sebelum berlibur, seseorang masih bisa terpapar virus ketika melakukan perjalanan ke tempat liburan.

Epidemiolog Griffith University, Australia, Dicky Budiman, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (27/12/2020), mengingatkan, angka positivity rate di Indonesia cukup tinggi.

Hal ini menunjukkan bahwa banyak pembawa virus yang belum terdeteksi di masyarakat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Urutan Nonton 7 Episode Joko Anwar's Nightmares and Daydreams

Urutan Nonton 7 Episode Joko Anwar's Nightmares and Daydreams

Tren
Benarkah Mencuci Piring Bisa Bantu Meredakan Stres? Ini Kata Psikolog

Benarkah Mencuci Piring Bisa Bantu Meredakan Stres? Ini Kata Psikolog

Tren
Penjelasan Kemenag soal Video Jemaah Haji Diduga Meninggal dan Telantar di Arab Saudi

Penjelasan Kemenag soal Video Jemaah Haji Diduga Meninggal dan Telantar di Arab Saudi

Tren
Kasus Anjing Gigit Manusia Kembali Terjadi, Bisakah Pemilik Dipidana?

Kasus Anjing Gigit Manusia Kembali Terjadi, Bisakah Pemilik Dipidana?

Tren
Kronologi Anggota Satpol PP Pekanbaru Peras Nenek Rp 3 Juta, Modus soal Izin Bangunan

Kronologi Anggota Satpol PP Pekanbaru Peras Nenek Rp 3 Juta, Modus soal Izin Bangunan

Tren
Pelajar di Padang Diduga Jadi Korban Penganiayaan Polisi hingga Meninggal, KPAI Desak Polri Berbenah

Pelajar di Padang Diduga Jadi Korban Penganiayaan Polisi hingga Meninggal, KPAI Desak Polri Berbenah

Tren
5 Fakta Kecelakaan Pajero Vs Truk di Tol Semarang-Batang yang Menewaskan 4 Orang

5 Fakta Kecelakaan Pajero Vs Truk di Tol Semarang-Batang yang Menewaskan 4 Orang

Tren
Ahli Deteksi Kebangkitan Lubang Hitam 1 Juta Kali Massa Matahari, Apa Dampaknya?

Ahli Deteksi Kebangkitan Lubang Hitam 1 Juta Kali Massa Matahari, Apa Dampaknya?

Tren
Kapolda Jateng Ahmad Luthfi, Bukan Lulusan Akpol tapi Jadi Jenderal

Kapolda Jateng Ahmad Luthfi, Bukan Lulusan Akpol tapi Jadi Jenderal

Tren
'Expressive Writing', Mengatasi Kecemasan Berbicara di Depan Umum

"Expressive Writing", Mengatasi Kecemasan Berbicara di Depan Umum

Tren
Luhut Ingin Bentuk 'Family Office' untuk Konglomerat, Apa Itu?

Luhut Ingin Bentuk "Family Office" untuk Konglomerat, Apa Itu?

Tren
9 Artis Masuk Bursa Pilkada 2024, Siapa Saja?

9 Artis Masuk Bursa Pilkada 2024, Siapa Saja?

Tren
Catat, Ini Tarif Uang Pangkal Unsoed untuk Jalur Seleksi Mandiri 2024

Catat, Ini Tarif Uang Pangkal Unsoed untuk Jalur Seleksi Mandiri 2024

Tren
Beda Pandangan Timwas Haji DPR dan Kemenag soal Kuota Tambahan Haji Plus 2024

Beda Pandangan Timwas Haji DPR dan Kemenag soal Kuota Tambahan Haji Plus 2024

Tren
Kucing Langka Lynx Iberia Tak Lagi Masuk Daftar Hewan Terancam Punah

Kucing Langka Lynx Iberia Tak Lagi Masuk Daftar Hewan Terancam Punah

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com