Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Formaldehida dalam Vaksin Sebabkan Leukemia pada Anak-anak

Kompas.com - 15/12/2020, 12:48 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

Jumlah formaldehida yang ada dalam beberapa vaksin sangat kecil dibandingkan dengan konsentrasi yang terjadi secara alami di dalam tubuh sehingga tidak menimbulkan masalah keamanan.

Selain diproduksi secara alami dalam tubuh manusia, formaldehida juga ditemukan di lingkungan. Ia digunakan dalam bahan bangunan sebagai pengawet di laboratorium dan untuk menghasilkan banyak produk rumah tangga.

Juru bicara Dewan Kanker Australia (CC) mengatakan, tidak ada bukti hubungan antara leukemia pada masa kanak-kanak dan formaldehida yang ditemukan dalam vaksin.

"Beberapa program imunisasi membantu mencegah kanker dengan mengurangi prevalensi infeksi yang dapat menjadi pendahulu kanker,” katanya dilansir dari AFP.

Dr Seong Lin Khaw, petugas penelitian senior di Walter and Elizabeth Hall Research Institute mengatakan, tingkat formaldehida yang ada dalam beberapa vaksin aman untuk manusia.

"Tingkat jejak formaldehida yang ada dalam beberapa vaksin jauh lebih rendah daripada tingkat formaldehida alami yang diproduksi secara fisiologis sebagai bagian dari metabolisme normal atau hadir dalam makanan seperti buah-buahan," tuturnya.

Menurut Seong, dengan cara yang sama, paparan sinar matahari aman untuk tingkat tertentu. Terkait dengan peningkatan risiko kanker kulit pada titik yang menyebabkan kulit terbakar, risiko kanker yang terkait dengan formaldehida berkorelasi dengan tingkat paparan.

"Tingkat paparan melalui vaksin jauh di bawah ambang batas aman, berada dalam tingkat fisiologis, tidak seperti tingkat yang jauh lebih tinggi yang terkait dengan paparan jangka panjang," katanya.

Dalam situs web Vaccine Knowledge Project University of Oxford disebutkan, tubuh manusia memproduksi dan menggunakan formaldehida sebagai bagian dari proses metabolisme.

Jumlah formaldehida alami dalam darah bayi berusia 2 bulan (total sekitar 1,1 miligram) 10 kali lebih besar dari jumlah yang ditemukan dalam vaksin mana pun (kurang dari 0,1 miligram).

American Cancer Society menyatakan penyebab pasti dari kebanyakan leukemia pada anak tidak diketahui. Namun, para ilmuwan telah mempelajari bahwa perubahan tertentu pada DNA di dalam sel sumsum tulang normal dapat menyebabkannya tumbuh di luar kendali dan menjadi sel leukemia.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa banyak leukemia pada masa kanak-kanak mungkin disebabkan kombinasi faktor genetik dan lingkungan.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, narasi formaldehida dalam vaksin berkaitan dengan leukemia pada anak-anak tidak benar. Para ahli mengatakan tidak ada hubungan antara formaldehida dalam vaksin dan leukemia pada anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com