Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahap Awal, 3 Juta Dosis Vaksin Covid-19 untuk Tenaga Kesehatan

Kompas.com - 10/12/2020, 13:17 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 produksi Sinovac telah tiba di Indonesia pada 6 Desember 2020.

Total vaksin Sinovac yang dipesan pemerintah dalam bentuk finish product sebanyak 3 juta dosis.

Rencananya, 3 juta dosis vaksin Sinovac ini akan diberikan kepada para tenaga kesehatan.

“Total tiga juta dosis vaksin ini diperuntukkan bagi tenaga kesehatan sebagai garda terdepan, sesuai rekomendasi dan kajian Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI),” ujar Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (10/12/2020).

Dalam keterangan tersebut juga dijelaskan vaksinasi tahap pertama akan diberikan kepada tenaga kesehatan di 7 provinsi di Pulau Jawa dan Bali.

Selanjutnya, akan diperluas kepada tenaga kesehatan non-komorbid di provinsi lainnya.

Baca juga: Sinovac Tegaskan Efektivitas Vaksin Covid-19 Belum Diketahui

Pemberian vaksin untuk tenaga kesehatan ini akan diberikan setelah izin penggunaan dalam keadaan darurat Emergency Use Authorization (EUA) dikeluarkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Semoga dengan hadirnya vaksin Covid-19 untuk tenaga kesehatan, bisa memberikan keamanan dan perlindungan bagi mereka yang berhadapan langsung dengan pasien Covid-19 dan juga memberikan rasa aman bagi mereka,” ujar Honesti

Ia menyebutkan, setelah datangnya 1,2 juta dosis vaksin, tahap selanjutnya akan tiba pula 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bahan baku (bulk).

Adapun sisa dari 3 juta dosis vaksin single dose yakni 1,8 juta dosis vaksin, akan tiba pada Januari 2021.

Selanjutnya, pada Januari 2021 juga akan dipesan bulk vaksin sebanyak 30 juta dosis.

Keseluruhan vaksin-vaksin yang tiba ini adalah vaksin yang kini tengah diuji klinis fase tiga di Indonesia, Brazil, maupun negara lainna.

“Total vaksin jadi yang kami terima pada 6 Desember 2020 adalah 1.200.568 vial siap pakai. Di mana 568 vial diantaranya, akan kami alokasikan untuk dilakukan pengujian mutu yang akan dilakukan di Bio Farma maupun di Badan POM. Selanjutnya, Bio Farma akan fokus pada penyimpanan vaksin Covid-19 dan melakukan berbagai persiapan agar siap melakukan pendistribusian setelah mendapat izin penggunaan dari Badan POM,” ujar Honesti.

Baca juga: Mengenal Vaksin Sinovac yang Telah Tiba di Indonesia

Hasil uji klinis

Hingga kini, sebanyak 1.603 relawan sudah mendapatkan suntikan kedua pada 6 November 2020. Ini merupakan bagian dari uji klinis tahap 3 yang diselenggarakan di Bandung.

Saat ini, para relawan itu telah sampai pada tahap pemantauan efikasi dan monitoring setelah 1 bulan penyuntikan untuk melihat imunogenisias dan efikasi serta pengambilan darah setelah 3 bulan.

Biofarma menyebut tak ada laporan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius yang ditemukan pada seluruh relawan.

Adapun sample darah dari relawan saat ini telah dikirimkan ke Balitbangkes untuk diuji netralitasnya pada Covid-19.

Tim uji klinis kini sudah mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk membuat laporan interim ke Badan POM, seperti data efikasi pasca 1 bulan penyuntikan dan data pengambilan darah setelah 3 bulan.

Adapun laporan tersebut nantinya siap dikirimkan pada awal pertengahan Januari 2021.

Baca juga: Vaksin Corona Sinovac Tiba di Indonesia, Ini Perbandingan Harganya dengan Vaksin Lainnya

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Mengenal Vaksin Sinovac

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com