Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Cara Singapura Mengatasi Wabah DBD...

Kompas.com - 02/12/2020, 08:32 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Dampak ekologis

Dengan satu klik, tutup alat tersebut terbuka dan desiran kipas membuat para nyamuk terlepas.

Alat itu sendiri diberi nama Gravitraps yang akan menerbangkan 150 nyamuk jantan.

Nantinya setelah terlepas si nyamuk jantan akan mencari pasangan betina untuk melakukan perkawinan. Namun dari perkawinan itu mereka tak akan bisa memiliki anak.

Melansir dari Strait Times, Badan Lingkungan Nasional Singapura (NEA) melakukan pelepasan nyamuk di wilayah Yishun dan Tampines yang menyumbang kasus DBD banyak di negara itu.

Baca juga: Kenapa Gigitan Nyamuk Membuat Gatal?

Proyek pelepasan nyamuk laboratorium di kota itu ditargetkan akan selesai pada Maret 2022.

"Hasil awal yang menggembirakan dari lokasi penelitian ini memberi kami keyakinan untuk memperluas pelepasan ke lebih banyak wilayah," kata Associate Professor Ng Lee Ching, direktur Institut Kesehatan Lingkungan NEA.

Mengutip dari laman NEA, pelepasan nyamuk laboratorium ini hanya menargetkan dan menekan Aedes aegypti, vektor utama demam berdarah, chikungunya maupun Zika di Singapura.

Baca juga: Mengenal Penyakit Stroke, dari Gejala hingga Pencegahannya

Adapun jenis nyamuk lain tidak terpengaruh oleh pelepasan.

Karena itulah, Nea mengklaim bahwa nyamuk Wolbachia-Aedes ini tidak memiliki dampak ekologis yang berarti.

Di Singapura setidaknya ada 180 spesies nyamuk yang teridentifikasi.

Baca juga: Sistem Kekebalan Tubuh, Gejala Parah Covid-19, dan Mutasi Virus Corona...

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Pencegahan dan Mengobati Demam Berdarah Dengue (DBD)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com