Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Survei Elektabilitas Pilkada Catut KPU Makassar

Kompas.com - 30/11/2020, 16:26 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar gambar hasil survei elektabilitas kandidat wali kota dan wakil wali kota Makassar 2020 yang memuat nama Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar.

Gambar selebaran yang beredar di media sosial itu juga mencantumkan logo KPU.Gambar tersebut muncul jelang digelarnya pemungutan suara pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 2020. 

KPU Kota Makassar menegaskan flyer hasil survei pemilihan wali kota-wakil wali kota Makassar tersebut hoaks. Pihaknya menyatakan tidak pernah mengeluarkan flyer survei kandidat Pilkada.

Narasi yang Beredar

Akun Facebook Ramadi Raditya Rahmat pada Sabtu (28/11/2020) mengunggah gambar selebaran hasil survei setelah debat publik kedua Pilkada Kota Makasar. Poster itu memuat tulisan KPU Kota Makassar, lengkap dengan lambang Komisi Pemilihan Umum.

Dalam poster itu termuat keterangan bahwa hasil survei mencakup 15 kecamatan yang terdiri atas 153 kelurahan di Kota Makassar.

Status Facebook yang menampilkan selebaran hasil survei Pilkada mencatut KPU Kota Makassar.Facebook Status Facebook yang menampilkan selebaran hasil survei Pilkada mencatut KPU Kota Makassar.

Akun Facebook Anwar Nurdin juga mengunggah poster serupa pada Minggu (29/11/2020).

Bantahan

KPU Kota Makassar menegaskan gambar selebaran hasil survei pemilihan wali kota dan wakil wali kota Makassar 2020 yang mengatasnamakan KPU Makassar hoaks.

Komisioner KPU Makassar Endang Sarim mengatakan, pihaknya tidak pernah mengeluarkan hasil survei.

"Flyer KPU ini hoaks. Kami tidak pernah mengeluarkan flyer melakukan survei kandidat pilkada," kata Endang dilansir dari Kompas.com, Senin (30/11/2020).

Dia menegaskan bahwa KPU Makassar bukan lembaga survei dan tidak pernah melakukan survei elektabilitas.

Endang menjelaskan, flyer yang dikeluarkan KPU Makassar tidak seperti tampilan yang beredar di media sosial itu. KPU Makassar memiliki standar penempatan logo di flyer.

"Flyer yang keluar dari KPU Makassar juga satu pintu. Di-posting dulu di media sosial KPU Makassar baru dibagikan untuk umum. Jadi ini hoaks ya," jelasnya.

Bantahan tersebut juga disampaikan di akun Instagram KPU Kota Makassar.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by KPU KOTA MAKASSAR (@kpu_makassar)

Kesimpulan

Dari penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, gambar hasil survei pemilihan wali kota dan wakil wali kota Makassar 2020 yang memuat nama KPU Kota Makassar hoaks.

KPU Kota Makassar menegaskan, pihaknya tidak pernah mengeluarkan flyer melakukan survei kandidat Pilkada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com