Pasangan kekasih di Yunani kuno, juga kerap menggantungkan karangan bunga di ambang pintu sebagai tanda kasih sayang.
Pada zaman dahulu karangan bunga juga kerap memiliki makna religius berisi tulisan-tulisan mitologi Yunani. Sedangkan di Romawi, karangan bunga berisi tulisan yang merupakan simbol kehormatan.
Karangan bunga di Meksiko pada abad XVIII digunakan oleh para biarawati di kepala mereka yang menandakan kegembiraan.
Baca juga: INFOGRAFIK: 6 Cara Cepat Bersihkan Bunga Es Freezer
Karangan bunga dulunya dibuat menggunakan bunga-bunga asli.
Namun pada abad XIX dimulailah karangan bunga dibuat menggunakan bunga-bunga buatan mengingat di abad itu revolusi industri terjadi.
Meski demikian bunga asli tetap dipilih sebagai bahan untuk membuat karangan bunga.
Baca juga: Mengenal Bunga Bangkai Amorphophallus titanum yang Mekar di Kebun Raya Bogor...
Bahkan hingga abad XX, karangan bunga menggunakan bunga asli dinilai memiliki nilai seni tinggi.
Di beberapa negara seperti Victoria (negara bagian di Australia), kemampuan merangkai bunga bahkan diharuskan bagi wanita.
Adapun di Jepang, penataan bunga memiliki seni yang rumit dan unik dan awalnya merangkai bunga adalah hobi pria, namun sesudah Restorasi Meiji banyak wanita yang mulai melakukannya.
Baca juga: Viral Foto Tagih Utang melalui Karangan Bunga, Ini Cerita Penagihnya...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.