KOMPAS.com - Pompeii adalah nama sebuah kota kuno peninggalan Kekaisaran Romawi yang terletak di Campania, Italia, 23 kilometer sebelah tenggara Naples.
Dikutip dari Britannica, kota yang terletak di sisi tenggara lereng Gunung Vesuvius ini terkubur oleh letusan gunung berapi itu pada 24 Agustus tahun 79 sebelum Masehi.
Erupsi Vesuvius menghujani kota itu dengan material vulkanik, yang diikuti dengan awan abu panas selama berhari-hari.
Akibatnya, penduduk kota itu tewas, bangunan-bangunan hancur, dan kota itu akhirnya terkubur di bawah tumpukan abu dan bebatuan yang dimuntahkan Vesuvius.
Selama berabad-abad, Pompeii "tertidur" di bawah tanah hingga akhirnya kembali ditemukan pada tahun 1700-an.
Baca juga: [Video] Jasad Majikan dan Budak Korban Erupsi Gunung Vesuvius di Pompeii
Sisa-sisa bangunan megah, seperti aula dan gedung pertunjukan, villa-villa mewah, dan rumah-rumah penduduk masih bisa ditemukan di situs bersejarah itu.
Tidak hanya bangunan, jasad penduduk Pompeii yang tewas akibat erupsi Vesuvius juga ditemukan di dalam puing-puing rumah dan bangunan.
Bahkan, sebuah toko roti ditemukan dalam kondisi utuh dengan adonan roti yang masih berada di dalam oven.
Penemuan Pompeii dan segala isinya, segera menarik perhatian para peneliti yang tertarik mempelajari peradaban kuno manusia.
Ada ratusan pertanian dan sekitar seratus vila di perdesaan sekitarnya. Populasi kota berkisar antara 10.000 hingga 12.000 jiwa, dengan sepertiganya adalah budak.
Pompeii adalah salah satu pelabuhan penting di Teluk Napoli dan permukiman sekitarnya seperti Nola, Nuceria, dan Aceria.
Permukiman-permukiman itu akan mengirim hasil bumi mereka ke Pompeii dan kemudian dikirim melintasi Kekaisaran.
Barang-barang seperti zaitun, minyak zaitun, anggur, wol, kecap ikan, garam, kenari, buah ara, almond, ceri, aprikot, bawang, kubis dan gandum termasuk ke dalam komiditi ekspor.
Sementara barang-barang impor termasuk buah eksotis, rempah-rempah, kerang raksasa, sutra, kayu cendana, hewan liar untuk arena gladiator, dan budak untuk industri pertanian yang berkembang pesat.