Bandara ini memiliki 14 jembatan jet yang melayani 16 konter check-in. Sudut-sudut bangunan, tangga, penggunaan beton, kaca, dan logam pada bandara Tegel membuatnya terlihat seperti pesawat ruang angkasa futuristik.
Penggunaan papan tanda yang berwarna-warni juga membangkitkan suasana yang berbeda.
Bukan hanya arsitektur bandara yang membuat penerbangan menjadi suatu hal yang istimewa di Berlin. Saat pembagian kota terjadi, seluruh lalu lintas udara ke Berlin Barat berada di bawah Sekutu.
Hanya maskapai penerbangan yang terdaftar yang dapat melakukan penerbangan masuk dan keluar wilayah. Maskapai penerbangan Jerman Lufthansa pun tidak bisa beroperasi.
Setelah penyatuan wilayah dilakukan, maskapai lain pun diizinkan menggunakan bandara Berlin Barat.
Lufthansa membeli sebagian besar hak lalu lintas Pan Am dan slotnya di Tegel.
Karena Berlin menjadi tujuan wisata yang populer, bandara kota pun mengalami peningkatan lalu lintas yang sangat besar.
Terlepas dari pertumbuhan ini, Bandara Tegel tidak pernah menjadi bandara dengan peringakat teratas di Eropa.
Frankfurt, Munich dan Düsseldorf telah berkembang menjadi hub utama sementara Tegel umumnya digunakan untuk membawa penumpang ke hub tersebut untuk perjalanan selanjutnya.
Fungsional ini sebenarnya sesuai dengan kondisi karena Tegel tidak memiliki zona transit dan penumpang harus melalui pengamanan lagi jika mereka berganti pesawat.
Baca juga: Geser London Heathrow, Bandara di Paris Jadi yang Tersibuk di Eropa
For 46 years, it was Berlin's gateway to the world. But as the German capital's new BER airport finally opens after an 8-year delay, it's time to bid goodbye to Tegel.https://t.co/OlS3cys4zc pic.twitter.com/2fh22ZMx8A
— DW News (@dwnews) October 31, 2020
Seperti diketahui, Tegel empat menjadi bandara tersibuk keempat dengan lokasinya yang berada di pusat kota.
Bandara yang secara resmi disebut sebagai Bandara Otto Lilienthal untuk menghormati perintis penerbangan di Jerman ini melayani jutaan orang.
Tahun lalu, bandara ini mencatatkan jumlah penumpang tertinggi sepanjang masa, yaitu ddengan lebih dari 24 juta penumpang yang dilayani oleh 65 maskapai penerbangan yang berbeda.
Tidak mengherankan jika dampak pandemi virus corona turut dialami oleh bandara ini. Jumlah penumpang yang dilayani menurun drastis.
Selain itu, bandara Tegel sendiri akan digantikan oleh bandara baru Bradenburg yang pembangunannya sempat tertunda beberapa waktu sebelumnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.