KOMPAS.com - Indonesia dipastikan mengalami resesi setelah pertumbuhan ekonomi pada kuartal III kembali minus.
Dalam situasi pandemi, banyak negara mengalami hal yang sama. Pandemi virus corona juga membawa dampak besar pada perekonomian.
Dampaknya turut pula dirasakan masyarakat. Dengan segala pembatasan sebagai bagian dari upaya pencegahan Covid-19, banyak yang tak bisa melakukan kegiatan perekonomian seperti biasa.
Perusahaan-perusahaan juga terdampak. Tak sedikit yang memberhentikan karyawannya. Daya beli masyarakat ikut terimbas.
Semua orang berjuang agar kebutuhannya terpenuhi. Di tengah situasi sulit, resesi dan pandemi, bagaimana melihatnya sebagai peluang untuk bertahan dari sisi ekonomi?
Baca juga: Indonesia Resmi Resesi, Ini Bedanya dengan Krisis dan Depresi Ekonomi
Pakar pemasaran Indonesia Hermawan Kartajaya mengatakan, bagi mereka yang menjual produk, harus jeli memasarkan produk yang berbeda dari kompetitor.
Hal ini dinilai penting karena banyak pelaku usaha yang terdampak dan harus bisa bergerak melakukan terobosan agar bisa bertahan.
"Walaupun pasar saat ini mengecil, tetap ada peluang untuk melakukan sesuatu yang tidak dilakukan oleh kompetitor. Mereka kan juga banyak yang sedang lemas, kita manfaatkan masuk dari situ," kata Hermawan saat dihubungi Kompas.com, Jumat (6/11/2020).
Menurut dia, mengembangkan atau menjual produk yang berbeda atau diferensiasi, sama halnya dengan melakukan strategi pemasaran.
Mereka yang kini tengah terpuruk dalam usahanya, harus menjaga sifat optimistis dan realistis.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan