Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resesi dan Pandemi, Bagaimana Melihatnya sebagai Peluang, Bukan Ancaman?

Kompas.com - 08/11/2020, 07:35 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia dipastikan mengalami resesi setelah pertumbuhan ekonomi pada kuartal III kembali minus.

Dalam situasi pandemi, banyak negara mengalami hal yang sama. Pandemi virus corona juga membawa dampak besar pada perekonomian.

Dampaknya turut pula dirasakan masyarakat. Dengan segala pembatasan sebagai bagian dari upaya pencegahan Covid-19, banyak yang tak bisa melakukan kegiatan perekonomian seperti biasa.

Perusahaan-perusahaan juga terdampak. Tak sedikit yang memberhentikan karyawannya. Daya beli masyarakat ikut terimbas.

Semua orang berjuang agar kebutuhannya terpenuhi. Di tengah situasi sulit, resesi dan pandemi, bagaimana melihatnya sebagai peluang untuk bertahan dari sisi ekonomi?

Baca juga: Indonesia Resmi Resesi, Ini Bedanya dengan Krisis dan Depresi Ekonomi

Kembangkan produk yang berbeda

Pakar pemasaran Indonesia Hermawan Kartajaya mengatakan, bagi mereka yang menjual produk, harus jeli memasarkan produk yang berbeda dari kompetitor.

Hal ini dinilai penting karena banyak pelaku usaha yang terdampak dan harus bisa bergerak melakukan terobosan agar bisa bertahan. 

"Walaupun pasar saat ini mengecil, tetap ada peluang untuk melakukan sesuatu yang tidak dilakukan oleh kompetitor. Mereka kan juga banyak yang sedang lemas, kita manfaatkan masuk dari situ," kata Hermawan saat dihubungi Kompas.com, Jumat (6/11/2020).

Menurut dia, mengembangkan atau menjual produk yang berbeda atau diferensiasi, sama halnya dengan melakukan strategi pemasaran.

Mereka yang kini tengah terpuruk dalam usahanya, harus menjaga sifat optimistis dan realistis.

Pakai rumus ini

Hermawan mengungkapkan, ia memiliki sebuah rumus bernama CIEL. Kata tersebut merupakan bahasa Perancis yang berarti "langit".

Adapun CIEL memiliki arti sebagai berikut:

  • C: Creative
  • I: Inovatif
  • E: Entrepreneur
  • L: Leadership

Hermawan, yang pernah menjadi Staf Khusus Khusus Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga ini, mengatakan, rumus tersebut juga dapat digunakan untuk meniti kesuksesan.

"CIEL itu rumus yang juga bisa dipakai untuk mencari jalan kesuksesan. Setiap manusia itu harus punya CIEL spirit yang tinggi," ujar Hermawan.

"Beda dengan dulu. Orang itu jor-joran mengumpulkan gelar. Ya sebetulnya sekolah tidak apa-apa, cuma bisa membuat orang terjebak untuk tidak bisa lagi kemudian menerapkan rumus CIEL. Orang tidak bisa lagi berkreatif, tidak bisa berinovasi, entrepreneurnya mati dan leadershipnya turun," kata dia.

Baca juga: Indonesia Resmi Resesi, Apa yang Harus Dipersiapkan Masyarakat?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com