Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Narasi Video Sebut Mata Jenazah Pasien Covid-19 Hilang

Kompas.com - 07/11/2020, 07:40 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com - Tersiar video di media sosial dengan narasi jenazah di Paiton, Probolinggo, Jawa Timur, disebut terinfeksi virus corona dan matanya dicongkel.

Narasi lain pada video yang sama menyebut mata jenazah sudah tidak ada dan darah masih bercucuran.

Dua narasi tersebut tidak benar.

Koordinator Pengamanan dan Penegakkan Hukum Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto, menegaskan jenazah asal Paiton tersebut memang terinfeksi Covid-19. Narasi yang menyebut mata jenazah tersebut dicongkel tidak benar. Mata jenazah masih ada.

Pendarahan terjadi pada jenazah karena sebelum meninggal dunia pasien tersebut terkena stroke.

Narasi yang Beredar

Akun Facebook BALI VIRAL pada Jumat (6/11/2020) mengunggah video berdurasi 13 detik yang menayangkan jenazah yang sudah dibungkus kain putih dibuka dan mengalir darah dari wajah jenazah.

Terdengar teriakan dan isak tangis yang begitu kencang dari orang-orang di sekeliling jenazah. Hingga artikel ini diturunkan, video tersebut sudah ditongon 499 kali.

Akun tersebut memuat narasi bahwa orang sakit jantung disebut terinfeksi virus corona. Setelah meninggal dunia, matanya dicongkel. Peristiwa itu disebut terjadi di Paiton. Berikut isi lengkap statusnya:

"Orang sakit jantung di bilang corona Lur..setelah Meninggal Mata satunya di congkel lur...hilang matanya lur..paiton lokasi"

Status Facebook dengan narasi tidak benar, menyatakan bahwa jenazah di Paiton disebut terinfeksi virus corona dan matanya dicongkel. Facebook Status Facebook dengan narasi tidak benar, menyatakan bahwa jenazah di Paiton disebut terinfeksi virus corona dan matanya dicongkel.

Tidak hanya itu, sejumlah akun Facebook mengunggah video yang sama persis, tetapi dengan narasi sedikit berbeda. Jenazah yang disebut terkena virus corona di Paiton, Probolinggo, hilang kedua bola matanya.

Pihak keluarga memaksa melihat jenazah karena yakin jenazah tidak punya riwayat kontak dengan pasien Covid-19.

Salah satu akun yang mengunggah narasi itu yakni Lucky Amorasta. Berikut isi lengkap statusnya: 

"Jenazah pasien yang 'katanya' kena kopit di Probolinggo setelah dibuka ternyata kedua bola matanya sudah tidak ada, darah pun masih bercucuran ????
Petugas sempat melarang untuk melihat jenazah namun pihak keluarga memaksa karena yakin almarhumah tidak punya riwayat kontak dengan pasien kopit
(Paiton Probolinggo)"

Penjelasan Satgas Covid-19  

Dikutip dari Kompas.com, jenazah dalam video yang diunggah akun Facebook adalah jenazah pasien positif Covid-19, warga berinisial M, asal Paiton, Probolinggo, Jawa Timur.

Koordinator Pengamanan dan Penegakan Hukum Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto menegaskan, informasi yang menyebut mata jenazah pasien Covid-19 di Paiton dicongkel tidak benar.

“Sekali lagi saya tegaskan, pendarahan itu karena stroke. Kita klarifikasi, matanya yang disebut dicongkel, itu tidak benar. Keluarga menyaksikan sendiri, matanya ada,” kata Ugas saat ditemui di Mapolres Probolinggo, Jumat (6/11/2020).

Ugas telah berdiskusi dengan Wakapolres Probolinggo Kompol Agung Setiyono terkait penyebaran video itu di media sosial. Mereka akan menyelidiki pihak yang pertama kali mengunggah foto dan video itu.

“Akan diselidiki. Tadi saya rapat dengan Pak Wakapolres. Kalau dibiarkan, membahayakan. Keluarga M siap memberikan kesaksian,” lanjutnya.

Ugas menjelaskan bahwa M meninggal dunia dengan status positif Covid-19 di RSUD dr Moh Saleh Kota Probolinggo. Sebelum terkonfirmasi positif Covid-19, M didiagnosa memiliki penyakit stroke dan mengalami pendarahan.

Sebelum meninggal, kata Ugas, tekanan darah M tinggi sehingga mengakibatkan pembuluh darahnya pecah. Karena itulah, terjadi pendarahan lewat mata, hidung, dan telinga.

Tim medis melakukan pemulasaraan jenazah sesuai protokol Covid-19. Jenazah M diantar ke rumah duka pada Kamis (5/11/2020).

M dibaringkan di peti jenazah yang tidak memiliki kayu untuk menahan posisi jenazah.

Ugas mengatakan selama perjalanan dari RSUD Moh Saleh Kota Probolinggo menuju Kecamatan Paiton, jenazah dalam posisi tengkurap sehingga darah mengalir.

Selain itu, Pemkab Probolinggo akan melakukan tracing kepada keluarga M. Sebab, jenazah itu sempat dibuka saat sampai di rumah duka.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, narasi jenazah di Paiton, Probolinggo, Jawa Timur, yang disebut terinfeksi virus corona dan matanya dicongkel tidak benar.

Jenazah tersebut adalah pasien positif Covid-19. Mata jenazah masih ada ketika meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com