Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Di Paris, 4 dari 10 Tunawisma Terinfeksi Virus Corona

Kompas.com - 15/10/2020, 15:10 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah studi menemukan, 40 persen tunawisma di Paris telah terinfeksi virus corona.

Angka tersebut muncul setelah 818 tunawisma diuji di 14 fasilitas Dokter Tanpa Batas (MSF) antara 23 Juni 2020 hingga 2 Juli 2020.

"Penyakit ini telah menyerang mereka yang kurang beruntung," kata Kepala Dewan Ilmiah Perancis, Jean-Francois Delfraissy kepada radio Perancis, dikutip dari Independent, Selasa (13/10/2020).

Penelitan yang dilakukan oleh MSF, Epicentre, dan The Institut Pasteur itu berlangsung di 10 tempat penampungan darurat.

Selain itu, dua titik distribusi makanan dan dua hostel pekerja yang terletak di Paris juga menjadi tempat penelitian.

Dengan mengukur persentase orang yang telah melakukan kontak dengan virus dan mengembangkan antibodi, studi itu menemukan bahwa tingkat infeksi di antara warga yang hidup dalam kondisi yang penuh sesak dan lingkungan buruk sangat tinggi.

"Kami terkejut melihat seberapa umum virus itu di tempat-tempat tertentu," kata epidemiolog di Epicentre Thomas Roederer.

Baca juga: Update Corona Dunia 15 Oktober: 10 Negara dengan Kasus Tertinggi | Jam Malam di Perancis

Di salah satu tempat distribusi makanan, 18 persen dari mereka yang dites telah terpapar virus, sementara 35 persen dites positif di tempat lain.

Sementara itu, angka itu meningkat antara 23 persen hingga 62 persen di tempat penampungan darurat.

Namun, tingkat positif paling tinggi terjadi di antara mereka yang diuji di dua hostel, yaitu 82 persen dan 94 persen.

Di tempat penampungan darurat, satu dari dua orang yang dites (total 543 orang) terpapar virus corona dan telah mengembangkan antibodi.

Kondisi hidup dan tidur yang sempit merupakan salah satu alasan utama tingginya penyebaran virus corona di antara mereka paling rentan secara ekonomi dan sosial.

Menurut studi, dikutip dari France24, Minggu (11/10/2020), hal ini dibuktikan dengan fakta orang-orang yang pernah tinggal sementara di gimnasium selama pandemi memiliki prevalensi tiga kali lebih tinggi daripada mereka yang tinggal di akomodasi tak terlalu ramai.

Baca juga: Dengan Sepeda Lipat, 2 Pesepeda Indonesia Taklukkan Paris-Brest-Paris Sejauh 1.200 Km

"Angka kami menunjukkan, ada 4,3 kali lebih banyak kasus Covid-19 di antara orang yang berbagi kamar dengan lebih dari lima orang, daripada di antara mereka yang memiliki kamar sendiri," jelas Roaderer.

"Terdapat 3,1 kali lebih banyak kasus di antara mereka yang berbagi kamar mandi dengan lebih dari lima orang, dibandingkan mereka yang memiliki kamar mandi sendiri," sambungnya.

Padahal, sebagian peserta dalam penelitian tersebut mengaku telah menerapkan protokol kesehatan yang direkomendasikan.

"Kami mengatakan sejak awal pandemi bahwa tidak mungkin untuk sepenuhnya mengikuti langkah-langkah perlindungan di tempat-tempat di mana para tunawisma tinggal," kata Kepala MSF, Corinne Torre.

Sementara itu, Wali Kota Paris Anne Hidalgo telah mengajukan serangkaian proposal yang bertujuan untuk melindungi para tunawisma pada musim dingin ini.

Langkah itu di antaranya menguji orang-orang yang dikirim ke tempat penampungan serta meminta hotel kosong dan pusat konvensi untuk menyediakan akomodasi darurat.

Pada Rabu (14/10/2020), Perancis menjadi negara terbaru yang menerapkan pembetasan seiring lonjakan kasus Covid-19 dalam beberapa hari terakhir.

Mereka memberlakukan jam malam di Paris dan delapan kota lainnya mulai Sabtu (17/10/2020).

"Kami harus bertindak. Kami perlu menghentikan penyebaran virus," kata Presiden Emmanuel Macron kepada televisi publik, dilansir dari AFP, Kamis (15/10/2020).

Jam malam akan diterapkan antara pukul 21.00 sampai 06.00 hingga enam minggu ke depan.

Baca juga: Update Corona Dunia 12 Oktober: 37,7 Juta Kasus | Presiden Polinesia Perancis Positif Covid-19

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Serial Infografik Virus Corona: Tips Aman Belanja ke Supermarket

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com