Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Ledakan Gas Hancurkan Tambang Batu Bara di Inggris, 439 Tewas

Kompas.com - 14/10/2020, 08:15 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah ledakan gas menghancurkan tambang batu bara milik Universal Colliery, di kota Senghenydd, Inggris pada 14 Oktober 1913, atau 107 tahun lalu. 

Dilansir BBC, Jumat (14/10/2011), ledakan besar terjadi pukul 08.00 pagi pada hari Selasa, 14 Oktober 1913.

Kejadian ini disebut-sebut menjadi bencana pertambangan terburuk dalam sejarah Inggris. Sebab pabrik tersebut memiliki pekerja paling besar di daerah itu.

Dilaporkan BBC, Minggu (18/9/2011), bencana itu menewaskan 439 pria dan anak laki-laki yang bekerja di kota Senghenydd yang letaknya di sebelah utara Caerphilly.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: 18 Tahun Tragedi Bom Bali I

Kronologi

Pada pagi itu hampir 950 orang bekerja di bawah tanah dan banyak dari mereka terbunuh atau terluka bahkan sebelum mereka tahu apa yang sedang terjadi.

Ledakan yang menyebabkan bencana tersebut diduga disebabkan oleh percikan listrik dari benda seperti peralatan sinyal listrik yang menyalakan gas metana. Ini kemudian dikenal dengan istilah fireamp.

Tak hanya itu, ledakan fireamp menyebabkan debu batu bara yang tergeletak di lantai tambang naik dan ini juga terbakar lalu meledak dalam suara gemuruh yang dahsyat.

Gelombang kejut segera menyebabkan lebih banyak debu batubara naik ke udara dan ini juga kemudian tersulut. Akibatnya, yang terjadi adalah serangkaian ledakan dengan bahan bakar sendiri.

Kebakaran menyebar melalui sebagian besar pekerjaan bawah tanah, dengan cepat diikuti oleh kelembaban setelahnya. Itu adalah gas yang dibentuk oleh ledakan, gelombang karbon monoksida.

Hal itu mengakibatkan para penambang yang lolos dari ledakan mati lemas karena kekurangan oksigen kecuali mereka dapat dengan cepat naik ke permukaan.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Badai Dahsyat Landa Karibia, 22.000 Orang Tewas

Evakuasi korban

Tim penyelamat datang dari tempat-tempat seperti Crumlin dan Aberdare. Upaya untuk mengeluarkan orang-orang itu terhalang oleh puing-puing yang jatuh. Salah satu penyelamat terjebak di salah satu atap yang runtuh.

Para penyelamat berhasil menemukan pria dan anak lelaki yang masih hidup di reruntuhan. Namun, seiring waktu, korban yang selamat semakin sedikit.

Upaya penyelamatan berlangsung selama tiga minggu meskipun pada saat itu, peluang untuk menemukan seseorang yang hidup sudah makin kecil.

Beberapa mayat kondisinya mengenaskan, sehingga mereka hanya dapat diidentifikasi dengan pakaian tertentu yang mereka kenakan.

Salah satunya seorang pria yang dikenali dari sepatu yang dipakai untuk pertama kalinya hari itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kategori Warung Makan yang Boleh Pakai Elpiji 3 Kg Subsidi, Apa Saja?

Kategori Warung Makan yang Boleh Pakai Elpiji 3 Kg Subsidi, Apa Saja?

Tren
Wabah Infeksi Salmonella Merebak di AS, FDA Tarik Produk Mentimun

Wabah Infeksi Salmonella Merebak di AS, FDA Tarik Produk Mentimun

Tren
Usai Kirim Balon Sampah, Korut Buka Lahan 40 Km dari Perbatasan Korsel

Usai Kirim Balon Sampah, Korut Buka Lahan 40 Km dari Perbatasan Korsel

Tren
Kenapa Pintu Pesawat Berada di Sisi Kiri? Ini Sejarah dan Alasannya

Kenapa Pintu Pesawat Berada di Sisi Kiri? Ini Sejarah dan Alasannya

Tren
Teringat Kasus Jessica Wongso, Otto Hasibuan Beri Bantuan Hukum Terpidana Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Teringat Kasus Jessica Wongso, Otto Hasibuan Beri Bantuan Hukum Terpidana Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Tren
Jadwal Puasa Zulhijah, Tarwiyah, dan Arafah Jelang Idul Adha 2024

Jadwal Puasa Zulhijah, Tarwiyah, dan Arafah Jelang Idul Adha 2024

Tren
Profil Ilham Habibie, Direkomendasikan Maju Pilkada Jabar oleh Nasdem

Profil Ilham Habibie, Direkomendasikan Maju Pilkada Jabar oleh Nasdem

Tren
Curhat Jokowi, Mengaku Bingung Saat Cari Tempat Makan di IKN

Curhat Jokowi, Mengaku Bingung Saat Cari Tempat Makan di IKN

Tren
Benarkah Jokowi Melarang Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024?

Benarkah Jokowi Melarang Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024?

Tren
Deretan Jenderal Polisi yang Duduki Jabatan Sipil 2024, Terbaru Irjen Risyapudin Nursin

Deretan Jenderal Polisi yang Duduki Jabatan Sipil 2024, Terbaru Irjen Risyapudin Nursin

Tren
Starlink Elon Musk Masuk Pedalaman Brasil, Dikeluhkan Tetua Suku Bikin Anak Muda Malas

Starlink Elon Musk Masuk Pedalaman Brasil, Dikeluhkan Tetua Suku Bikin Anak Muda Malas

Tren
Bukan karena Cobek dan Ulekan Batu, Ini Penyebab Munculnya Batu Ginjal

Bukan karena Cobek dan Ulekan Batu, Ini Penyebab Munculnya Batu Ginjal

Tren
Kisah Bayi 2 Hari Alami Radang Otak Usai Dicium Pembawa Herpes

Kisah Bayi 2 Hari Alami Radang Otak Usai Dicium Pembawa Herpes

Tren
Cerita Rokiah, Jemaah Haji Difabel Indonesia yang Berangkat Seorang Diri, Kini Bertemu Sahabat Baru

Cerita Rokiah, Jemaah Haji Difabel Indonesia yang Berangkat Seorang Diri, Kini Bertemu Sahabat Baru

Tren
Turis Digigit Monyet Saat Berkunjung ke Monkey Forest Ubud, Mengaku Suntik Antirabies Rp 97 Juta

Turis Digigit Monyet Saat Berkunjung ke Monkey Forest Ubud, Mengaku Suntik Antirabies Rp 97 Juta

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com