Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Jokowi Belum Tanggapi Gelombang Penolakan UU Cipta Kerja?

Kompas.com - 09/10/2020, 17:31 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah pihak mempertanyakan sikap Presiden Joko Widodo yang belum buka suara terkait pengesahan UU Cipta Kerja oleh DPR RI sejak Senin (5/10/2020).

Termasuk belum adanya respons langsung Jokowi mengenai aksi demonstrasi di sejumlah daerah yang menolak omnibus las UU Cipta Kerja tersebut. 

Warganet juga mengkritik dan menanyakan keberadaan Jokowi yang dinilai hilang dari linimasa. 

Dinilai menunggu situasi

Peneliti Departemen Politik Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes mengungkapkan, diamnya Jokowi dinilai sebagai suatu sikap menunggu situasi mereda sebelum menyampaikan pernyataan ke publik.

"Perkiraan saya, Presiden tengah menunggu situasi mereda terlebih dulu sebelum menyampaikan pernyataan publik," ujar Arya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (9/10/2020).

Menurut Arya, dalam situasi rumit seperti saat ini, Presiden akan memilih menyampaikan pernyataan politik dengan sangat hati-hati.

Baca juga: Menanti Suara Jokowi di Tengah Gelombang Penolakan UU Cipta Kerja...

Sebab, pernyataan politik tersebut akan memengaruhi psikologi pengunjuk rasa, seperti pemilihan diksi, argumen, dan data yang disampaikan Presiden dalam memberikan keterangan soal omnibus law.

"Jadi, memang Presiden harus menyiapkan betul pemberian keterangan pada publik. Saya kira beberapa kepala daerah sudah menjembatani komunikasi pengunjuk rasa dengan Presiden, seperti di Gubernur Jawa Barat dan Gubernur DKI Jakarta," ujar Arya.

"Saya kira itu langkah untuk meredakan situasi," lanjut dia.

Arya menilai, beberapa penjelasan yang disampaikan para menteri mengenai omnibus law, tidak cukup dalam menanggapi gelombang penolakan setelah RUU Cipta Kerja disahkan. 

Sebab, UU Cipta Kerja ini termasuk satu terobosan penting dalam pembentukan undang-undang dan mendapatkan respons yang beragam dari publik.

"Karena Presiden lebih punya otoritas dan pengaruh politik untuk menyampaikan pernyataan pers kepada masyaraakat dibandingkan Menko," lanjut dia.

Tak akan merespons

Di sisi lain, pengamat politik sekaligus Direktur Lingkar Madani, Ray Rangkuti menyebut, Presiden Jokowi tidak akan merespons aspirasi yang disampakan masyarakat pada aksi unjuk rasa.

Hal itu karena dimungkinkan Presiden Jokowi sudah tahu bahwa protes ini tidak akan berlangsung lama.

"Kemungkinan beliau sudah baca bahwa usia protes ini juga tidak akan lama. Akan berakhir dengan sendirinya," ujar Ray saat dihubungi Kompas.com, Jumat (9/10/2020).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Sosok Francois Letexier, Wasit yang Kartu Merah STY dan Beri Guinea 2 Penalti

Sosok Francois Letexier, Wasit yang Kartu Merah STY dan Beri Guinea 2 Penalti

Tren
Iklan iPad Pro Apple Tuai Kontroversi, Hancurkan Benda Seni demi Gawai

Iklan iPad Pro Apple Tuai Kontroversi, Hancurkan Benda Seni demi Gawai

Tren
6 Pilihan Ikan Tinggi Vitamin D, Bantu Tingkatkan Imunitas Tubuh

6 Pilihan Ikan Tinggi Vitamin D, Bantu Tingkatkan Imunitas Tubuh

Tren
5 Pesebak Bola Vietnam Ditangkap karena Pakai Narkoba, 2 Pemain Pernah Main di Timnas

5 Pesebak Bola Vietnam Ditangkap karena Pakai Narkoba, 2 Pemain Pernah Main di Timnas

Tren
YouTube Menghadirkan Fitur Baru 'Jump Ahead' untuk Pengguna Premium, Apa Itu?

YouTube Menghadirkan Fitur Baru "Jump Ahead" untuk Pengguna Premium, Apa Itu?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com