"Baik Trump dan Biden bisa pulang dengan puas karena sejauh menyangkut pertunjukan teater, keduanya melakukan tugas mereka dengan baik. Donald Trump berperan sebagai Donald Trump, Joe Biden memerankan Joe Biden, dan penggemar seharusnya menyukainya," kata media itu.
Media lain, Die Welt memberitakan, debat tersebut hanya mengungkapkan sedikit tentang kebijakan.
"Yang terpenting, itu menunjukkan bahwa Amerika memiliki seorang presiden yang perilakunya menonjol dan tidak memiliki kendali diri," tulisnya.
"Sebaliknya, Biden bukanlah kandidat menarik, tetapi setidaknya memiliki kepribadian yang stabil dan akan membawa sesuatu seperti keadaan normal kembali ke Gedung Putih," lanjutnya.
Seorang penyiar di Rusia menggambarkan debat itu dengan acara saling hina, sementara yang lain menyebut tidak ada dialog yang membangun.
"Kandidat terus menginterupsi satu sama lain dan bukannya diskusi yang seimbang, mereka justru memilih jalur penghinaan," kata televisi NTV.
Baca juga: Debat Pilpres AS Panas dan Kacau! Trump Kerahkan Strategi Interupsi dan Bully untuk Cegat Biden
Situs media resmi China secara luas mengabaikan debat AS, meskipun beberapa menulis tentang bagaimana kedua kandidat telah menggunakan China untuk menyerang lawan mereka.
Global Times yang dikelola negara menyebut acara itu sebagai "debat presiden paling kacau yang pernah ada".
Media itu juga mencatat bahwa Trump telah membidik China dengan menyalahkan negara itu atas wabah Covid-19 dan merosotnya ekonomi AS.
Melalui akun Twitter-nya, Pemimpin Redaksi Hu Xijin menyebut debat tersebut mencerminkan "perpecahan, kecemasan masyarakat AS, dan semakin cepat hilangnya keuntungan dari sistem politik AS".
Penyiar Times Now mengatakan, debat itu dinodai dengan cemoohan pribadi dan duri politik.
Namun, komentar terkuat datang dari The Times of India, surat kabar berbahasa Inggris terlaris di negara itu, yang membandingkan debat tersebut dengan "gulat lumpur".
"AS mempermalukan dirinya sendiri di hadapan dunia selama 100 menit," tulisnya.
Baca juga: Debat Pertama Panas, Biden ke Trump: Bisakah Kau Diam, Bung?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.