Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persentase Kematian Akibat Corona di Indonesia Lebih Tinggi dari India dan Filipina, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 29/09/2020, 19:00 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

"Kita punya potensi untuk penguatan testing dengan adanya rekomendasi WHO yang mengeluarkan emergency untuk rapid test antigen," jelasnya.

Rapid test antigen ini adalah untuk diagnostik dan bisa digunakan sebagai alternatif efektif dan efisien selain PCR. 

"Hasilnya tepat, lebih cepat, selisihnya tidak terlalu besar. Kemudian, juga murah dan mudah. Ini yang sudah dilakukan oleh India," tuturnya.

Ia menyebut upaya tersebut menjadi salah satu faktor yang membuat menyebabkan tingkat kematian India lebih kecil dari Indonesia.

"Itu karena India bisa mendeteksi secara awal orang-orang yang membawa virus. Jadi, orang-orang yang komorbid dan lainnya bisa dicegah jatuh pada stadium parah, serta mencegah terjadinya kematian," ungkapnya.

Baca juga: Lebih dari 1 Juta Orang Meninggal Akibat Virus Corona, Ini Kata PBB

Perubahan strategi

Dengan melihat tingkat kematian ini, Dicky menilai perlunya perubahan manajemen pengendalian pandemi virus corona di Indonesia.

"Menurut saya, satu, tidak menunjukkan efektivitas, karena terlihat dari tes positivity rate yang juga selalu di atas 10 persen setidaknya dalam tiga bulan terakhir," kata dia.

Angka tersebut menurutnya menunjukkan tidak ada perubahan bermakna yang signifikan.

"Kemudian, angka kematian yang trennya juga meningkat," kata Dicky.

"Itu artinya, kita harus harus segera kembali pada jalur yang benar, yaitu menempatkan, memanfaatkan, memperkuat sistem kesehatan, mengedepankan sektor kesehatan sebagai leading sector," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com