Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penanganan Covid-19, Apa yang Bisa Dipelajari Eropa dari Swedia?

Kompas.com - 26/09/2020, 09:35 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah negara di Eropa masih terus mengalami lonjakan kasus Covid-19. Sebut saja Perancis, yang mencatatkan hampir 12.000 kasus harian.

Melansir The Guardian, 25 September 2020, peningkatan kasus ini diduga karena Perancis mengesampingkan kebijakan penguncian.

Hal yang sama terjadi dengan Spanyol. Dengan total kasus yang melebihi 700.000 kasus, negara ini juga tak akan menerapkan lockdown kedua.

Menurut Pemerintah Spanyol, yang dibutuhkan saat ini adalah kepatuhan dan komitmen individu.

Sementara itu, Swedia, mengalami penurunan kasus Covid-19 secara signifikan karena warganya dengan sukarela mematuhi protokol pencegahan. Hal yang terjadi di Swedia dinilai bisa memberikan pelajaran bagi komunitas global.

Namun, menurut para ahli, setiap negara harus menemukan pendekatan yang berbeda.

Baca juga: Melihat Gelombang Kedua Pandemi Corona di Eropa Saat Ini

Yang bisa dipelajari dari Swedia

Direktur darurat regional WHO untuk Eropa, Dorit Nitzan, mengatakan, fokus Swedia ada pada kebijakan yang berkelanjutan, keterlibatan warga, dan kepatuhan sukarela.

Akan tetapi, menurut dia, pendekatan Swedia mungkin tidak dapat diterapkan di setiap negara.

Di Swedia, kontrak sosial antara pemerintah dan penduduknya secara historis didasarkan pada tingkat kepercayaan yang sangat tinggi.

Nitzan mengatakan, jika suatu negara ingin mengadopsi apa yang dilakukan Swedia, bukan berarti harus melakukan hal yang sama persis.

“Strategi setiap negara untuk mengendalikan Covid-19 harus didasarkan pada situasi dan konteks spesifiknya, dan dapat diterima secara ilmiah dan budaya. Ini adalah cara pendekatan yang dilakukan oleh Swedia," ujar Nitzan.

Ia menyebutkan, WHO ingin melihat apa yang dilakukan Swedia karena negara itu dinilai berhasil menyesuikan langkah penanganannya dengan perilaku dan latar belakang masyarakatnya.

Hal ini yang membuat kebijakan yang diambil menjadi efektif.

Baca juga: Rempah Bantu Dokter Hadapi Wabah di Eropa, seperti Apa?

Kebijakan Pemerintah Swedia

Selama masa pandemi, Swedia tak pernah memberlakukan pembatasan sosial terhadap aktivitas warganya.REUTERS/ANDERS WIKLUND via ABC INDONESIA Selama masa pandemi, Swedia tak pernah memberlakukan pembatasan sosial terhadap aktivitas warganya.
Dalam penanganan penyebaran virus corona, Swedia menutup perguruan tinggi dan universitas, untuk warga yang berusia di atas 16 tahun.

Namun, sekolah tetap dibuka untuk siswa yang lebih muda.  

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

Tren
5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

Tren
5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

Tren
11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

Tren
Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: 'Track Record' Baik

Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: "Track Record" Baik

Tren
Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Tren
Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Tren
Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Tren
Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Tren
Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Tren
Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Tren
Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Tren
Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Tren
Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com