Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Negara yang Menunda dan Melanjutkan Pemilu di Masa Pandemi Corona

Kompas.com - 23/09/2020, 07:29 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

"Penundaan ini seluruhnya dilakukan dengan alasan keamanan publik, tidak ada pertimbangan politik," kata Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam dikutip dari BBC, 31 Juli 2020.

Menurutnya, dengan 4,4 juta pemilih terdaftar di Hong Kong, pemilihan berpotensi melibatkan pertemuan skala besar dan meningkatkan risiko infeksi.

Ia mengatakan melanjutkan pemilihan pada bulan September akan menimbulkan risiko khusus bagi pemilih lanjut usia.

Baca juga: Di Tengah Ketidakpercayaan Warga pada China, Hong Kong Gelar Tes Covid-19 Massal

  • Bolivia

Bolivia terpaksa menunda pemilu dua kali akibat virus corona. Awalnya, pemilu akan digelar pada Mei dan ditunda menjadi 6 September.

Akan tetapi, pemerintah kembali menunda pemilu hingga 18 Oktober 2020, setelah adanya peringatan dari ahli medis akan adanya puncak pandemi pada akhir Agustus atau awal September.

"Tanggal pasti pemilihan memberikan kondisi yang lebih baik untuk perlindungan kesehatan, di luar fasilitas pemungutan suara," kata Ketua KPU Bolivia Salvador Romero, dikutip dari France 24, 23 Juli 2020.

Jika ada, putaran kedua akan berlangsung pada 29 November 2020.

Sejak September ini, kasus infeksi di Bolivia terus mengalami penurunan. Bahkan pada Senin (21/9/2020), negara itu melaporkan 206 kasus, terendah sejak pertengahan Mei 2020.

Baca juga: Polisi Bolivia Temukan 400 Jenazah Terkait Covid-19 di Jalan dan Rumah-rumah

Meski demikian, ada juga sejumlah negara yang memilih untuk tetap melanjutkan pemilu di tengah pandemi virus corona.

Berikut daftar negara yang melanjutkan pemilu:

  • Korea Selatan

Sukses mengendalikan virus corona, Korea Selatan tetap menyelenggarakan pemilu pada pertengahan April 2020.

Bahkan, jumlah pemilih tahun ini menjadi yang tertinggi dalam 28 tahun terakhir.

Dikutip dari CNN, 16 April 2020, pemilu itu dilakukan dengan tindakan pencagahan ketat. Pemilih wajib mengenakan masker dan sarung tangan, tempat pemungutan suara didisinfektasi, serta menjaga jarak.

Tak hanya itu, pihak penyelenggara juga menyediakan bilik khusus bagi pemilih yang memiliki suhu lebih dari 37,5 derajat celcius.

Meski para ahli telah memperingatan adanya risiko infeksi, sejumlah pemilih mendukung keputusan untuk melanjutkan pemilu. Mereka menganggap pandemi membuat pemungutan suara menjadi lebih penting.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Tren
Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Tren
Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Tren
Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tren
Kisah Pemuda China, Rela Hidup Hemat demi Pacar tapi Berakhir Tragis

Kisah Pemuda China, Rela Hidup Hemat demi Pacar tapi Berakhir Tragis

Tren
6 Alasan Mengapa Anjing Peliharaan Menatap Pemiliknya, Apa Saja?

6 Alasan Mengapa Anjing Peliharaan Menatap Pemiliknya, Apa Saja?

Tren
Pacitan Diguncang Gempa M 5,0 Selasa Pagi, Ini Wilayah yang Merasakannya

Pacitan Diguncang Gempa M 5,0 Selasa Pagi, Ini Wilayah yang Merasakannya

Tren
Analisis Gempa Pacitan M 5,0 Selasa Pagi, Disebabkan Deformasi Batuan di Lempeng Indo-Australia

Analisis Gempa Pacitan M 5,0 Selasa Pagi, Disebabkan Deformasi Batuan di Lempeng Indo-Australia

Tren
Peneliti Ungkap Suara Makhluk Hidup Terbesar di Dunia yang Sudah Berumur 12.000 Tahun

Peneliti Ungkap Suara Makhluk Hidup Terbesar di Dunia yang Sudah Berumur 12.000 Tahun

Tren
Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

Tren
Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Tren
Rincian Formasi CPNS Sekolah Kedinasan 2024, STAN Terbanyak

Rincian Formasi CPNS Sekolah Kedinasan 2024, STAN Terbanyak

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com