Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surplus, Kuba Kirim Dokter ke Penjuru Dunia, Hampir ke 40 Negara

Kompas.com - 15/09/2020, 17:30 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat banyak negara mengalami kesulitan karena kekurangan tenaga medis untuk menghadapi wabah Covid-19, Kuba justru mampu mengirimkan dokter ke berbagai penjuru dunia.

Dilansir Reuters, Senin (14/9/2020), hampir 40 negara di lima benua telah menerima tenaga medis Kuba selama pandemi. Hal itu karena mereka telah melampaui bobotnya dalam diplomasi medis.

Pulau di Karibia itu memiliki sumber daya langka, yaitu surplus dokter yang terlatih untuk ditempatkan di luar negeri dan memerangi penyakit menular.

Kuba bersedia mengirim para dokternya ke seluruh dunia, ke negara-negara yang meminta bantuan.

"Saat kalangan ilmiah dan medis meraba-raba dalam kegelapan, pengobatan Kuba, yang kuat dari pengalaman masa lalu, memberikan jawaban yang tepat," kata kepala kerja sama di Kementerian Luar Negeri Togo, Charles Azilan.

Baca juga: IDI: 115 Dokter Meninggal karena Covid-19, Kematian Tertinggi di Asia

Rasio dokter per kapita tertinggi

Kuba sudah membagi-bagikan dokternya sejak lama, yaitu sejak revolusi sayap kiri pada 1959. Mereka mengirimkan "tentara jas putih" ke lokasi bencana dan wabah penyakit di seluruh dunia atas nama solidaritas.

Dalam dekade terakhir, mereka telah memerangi kolera di Haiti dan ebola di Afrika Barat.

Kuba memiliki salah satu rasio dokter per kapita tertinggi di dunia, bahkan sebelum pandemi Covid-19 dimulai.

Ada sekitar 28.000 tenaga medis yang dikerahkan secara global. Sejak saat itu mereka telah mengirimkan 4.000 lagi.

Namun, bukan berarti brigade-nya murni altruistik (mementingkan orang lain tanpa memperhatikan diri sendiri).

Kuba telah mengekspor dokter dalam misi yang lebih rutin dengan imbalan uang tunai atau barang dalam beberapa dekade terakhir. Hal itu menjadi sumber penghasilan mereka.

Beberapa negara telah menerima tenaga medis secara gratis selama pandemi, ada juga yang membayar.

Namun mereka hanya mendapat sedikit keuntungan bagi perekonomian Kuba yang sedang berjuang karena pariwisatanya yang jatuh.

Beberapa negara yang sudah mendapat bantuan Kuba seperti Togo, Andorra, Jamaika, dan Italia.

Togo awalnya berjuang melawan pandemi hanya dengan 12 dokter hingga bantuan dari Kuba datang. Sedangkan Jamaika misalnya menyambut 137 dokter Kuba pada Maret, selain 296 dokter yang sudah berpraktik di sana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Update Harga BBM Mei 2024: Pertamina Tetap, Shell, Vivo, dan BP Naik

Update Harga BBM Mei 2024: Pertamina Tetap, Shell, Vivo, dan BP Naik

Tren
Bertemu di Play-off Olimpiade Paris 2024, Ini Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Guinea

Bertemu di Play-off Olimpiade Paris 2024, Ini Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Guinea

Tren
Berapa Banyak Aktivitas Fisik yang Dibutuhkan Kucing Peliharaan?

Berapa Banyak Aktivitas Fisik yang Dibutuhkan Kucing Peliharaan?

Tren
Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Tren
Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Tren
Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tren
7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

Tren
Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Tren
Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Tren
Machu Picchu dan Borobudur

Machu Picchu dan Borobudur

Tren
6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

Tren
Bolehkah Memakai 'Pimple Patch' Lebih dari Sekali?

Bolehkah Memakai "Pimple Patch" Lebih dari Sekali?

Tren
Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com