Wanita akan mendapatkan obat, biasanya dalam bentuk suntikan setiap hari selama sekitar dua minggu untuk menekan siklus mentruasi alami.
Obat kesuburan yang mengandung hormon perangsang folikel (FSH) diberikan kepada wanita yang akan menjalani IVF.
FSH akan membuat ovarium menghasilkan lebih banyak sel telur dari biasanya. Pemindaian USG vagina dapat memantau proses ini di ovarium.
Telur dikumpulkan melalui prosedur bedah kecil. Jarum yang sangat tipis dimasukkan melalui vagina hingga masuk dalam ovarium.
Jarum dihubungkan dengan alat penghisap yang akan menyedot telur keluar. Proses ini diulangi untuk setiap ovarium yang ada.
Pada 2011, para peneliti menyarankan pengumpulan 15 sel telur dari ovarium dalam satu siklus, untuk memberikan peluang tertinggi dalam mencapai keberhasilan kehamilan.
Telur beku atau telur sumbangan juga dapat digunakan dalam IVF.
Baca juga: Asmirandah Hamil 3 Bulan Setelah Jalani Program Bayi Tabung
Telur yang terkumpul ditempatkan bersama dengan sperma pria, kemudian disimpan dalam ruang terkontrol.
Setelah beberapa jam, sprema akan memasuki sel telur.
Terkadang, sperma langsung disuntikkan ke dalam sel telur, dikenal sebagai injeksi sperma intracytoplasmic (ICSI).
Dalam proses ini, sperma beku yang diambil melalui biopsi testis dapat digunakan.
Terkait dengan keefektifannya, sperma beku dan sperma segar diklaim sama efektifnya dalam mencapai kehamilan.
Setelah itu, telur yang telah dibuahi akan membelah dan menjadi embrio.
Pada titik ini, dapat digunakan diagnosis genetik pra-implantasi (PGD) yang dapat menyaring embrio untuk kelainan genetik, meskipun cara ini tidak selalu digunakan.
Embrio yang terbaik dipilih untuk dipindahkan.