Fajar menyebut, karakter Bu Tejo terlihat berusaha untuk menyampaikan pengetahuan yang sesuai dengan kepentingan kuasanya.
Sementara, hal yang tidak sesuai dengan kepentingan kuasanya, seperti saat berdebat tentang Dian, dieksklusikan.
"Fenomena yang terjadi dalam kehidupan keseharian manusia dinarasikan dengan luar biasa dalam film itu," kata Fajar.
Menurut Fajar, saat berbicara mengenai informasi dari internet, ada relasi kuasa-pengetahuan yang terlihat dalam percakapan itu.
Dalam hal ini, Bu Tejo menerima informasi apa adanya dari internat dan menjadikannya sebagai klaim untuk kebenaran demi kepentingan politik.
"Di sini terjadi relasi kuasa dan pengetahuan dengan menggunakan informasi dari internet sebagai pengetahuan," ujar Fajar.
Baca juga: Trending Bu Tejo, Ini Cerita di Balik Perjalanan Film Tilik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.