Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Latief Hendraningrat, Pengibar Bendera Merah Putih Saat Proklamasi Kemerdekaan RI

Kompas.com - 17/08/2020, 13:20 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada saat proklamasi kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945, Latief Hendraningrat merupakan salah satu dari tiga pengibar bendera Merah putih.

Dua nama lainnya adalah Suhud Sastro Kusumo dan Surastri Karma (SK) Trimurti.

Saat itu, Latief merupakan seorang Cudan-co (Komandan Kompi) Tentara Pembela Tanah Air (Peta).

Penunjukan Latief menjadi bagian dari pengibar bendera pun dilakukan secara mendadak.

Pasalnya, dia telah mendapat tugas untuk mengamankan rumah Bung Karno, tempat proklamasi kemerdekaan dilaksanakan.

Baca juga: Rengasdengklok, Wilayah Pertama di Indonesia yang Terbebas dari Penjajahan

Detik-detik kemerdekaan

Saat banyak tokoh sudah berdatangan dan barisan rakyat siap di halaman depan, Latief mendampingi Bung Karno dan Bung Hatta menuju serambi depan, diikuti oleh para tokoh lainnya.

Menurut Latief, dikutip dari Harian Kompas, 18 Agustus 1981, dia ikut mendampingi Bung Karno dan Bung Hatta karena bertanggung jawab atas keamanan upacara.

"Saya di sebelah kanan Bung Karno. Pasukan saya yang siaga menghadapi segala kemungkinan sergapan dari tentara Jepang," kata Latief.

"Di beranda depan, sudah terpasang mikrofon. Ketika kami bertiga yang paling depan sudah mendekat ke mikrofon, Bung Hatta berhenti, sementara Bung Karno dan saya tetap berjalan terus. Bung Karno mendekati mikrofon," sambungnya.

Ketika proklamasi selesai dibacakan, muncul dua pemuda dan pemudi membawa baki yang berisi bendera Merah Putih menuju ke arah Latief.

Tanpa berpikir panjang, dia pun kemudian ikut menjadi bagian pengibar bendera.

"Waktu itu tidak ada protokol yang mengatur seperti sekarang kalau mengibarkan Bendera Pusaka, di mana bendera diserahkan dulu kepada presiden lalu diserahkan kepada pengibar bendera," jelas dia.

Baca juga: Fakta Proklamasi 17 Agustus 1945: Bambu Jemuran Jadi Tiang Bendera, Merah Putih Dijahit Fatmawati

Foto Proklamasi

Saat momen proklamasi, hanya ada dua plat foto yang dibawa fotografer Frans Mendur. Ada cerita unik dari Latief soal foto ini.

"Ketika Frans akan mulai memotret, saya bergeser ke samping agar hanya Bung Karno dan Bung Hatta saja yang kena. Tapi ternyata masih kena (terfoto) juga," kata Latief.

Soekarno membacakan naskah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56.KEMDIKBUD Soekarno membacakan naskah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56.

Alasan memilih bambu jemuran

Latief menuturkan, tiang yang digunaan untuk mengibarkan bendera merupakan bambu jemuran yang telah dipasangi tali untuk mengerek bendera.

Alasannya, tiang tersebut tak memiliki sangkut paut sengan Jepang.

"Sebenarnya di halaman depan itu ada dua tiang bendera yang lebih bagus. Tapi kami memilih tiang bendera baru. Kami tak mau menggunakan tiang bendera yang ada hubungannya dengan Jepang," tutur dia.

Pada zaman pendudukan Jepang, bendera Merah Putih sudah boleh dikibarkan asal selalu didampingi bendera Jepang 'Hino-maru'.

"Itulah perasaan kami waktu itu. Bendera Merah Putih jangan ada sangkut pautnya dengan apa saja yang berbau atau bekas Jepang," tambahnya.

Baca juga: Pengetik Naskah Proklamasi Sayuti Melik dan Kisahnya Terima Tunjangan Rp 31,25 Per Bulan

Dia pun mengaku tak tahu secara pasti siapa yang mengatur agar dirinya menjadi salah satu pengibar bendera.

Menurutnya, hal itu dilakukan untuk mengamankan Bung Karno dan Bung Hatta.

Sebab, dalam peraturan Jepang saat itu, siapa pun yang mengibarkan bendera Merah Putih saja tanpa Hino-maru, berarti salah.

"Jadi kalau ada apa-apa, bisa didalih bahwa yang salah saya sendiri, bukan Bung Karno atau Bung Hattta yang bisa ditangkap nanti," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com