Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Proyek Food Estate di Indonesia yang Disebut Jokowi dalam Pidato Kenegaraan

Kompas.com - 14/08/2020, 20:03 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung sejumlah hal dalam pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR 2020, Jumat (14/8/2020). Salah satunya adalah soal ketahanan pangan. 

Menurut Jokowi, pemerintah tengah membangun food estate di dua wilayah, yaitu Kalimantan Tengah dan Sumatera Utara.

"Food estate, lumbung pangan, sedang dibangun untuk memperkuat cadangan pangan nasional, bukan hanya di hulu, tetapi juga bergerak di hilir produk pangan industri," kata Presiden Jokowi di Sidang Tahunan MPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2020).

Kepala Negara menjelaskan food estate yang sedang dibangun nantinya tidak akan dioperasikan dengan cara-cara manual.

Pengelolaan food estate akan dilakukan menggunakan teknologi modern dan memanfaatkan kecanggihan digital.

Baca juga: Pidato Kenegaraan, Jokowi Sebut Indonesia Telah Menjadi Negara Upper Middle Income Country, Apa Itu?

Lantas, apa itu food estate? Bagaimana pembangunannya di Kalimantan Tengah dan Sumatera Utara?

Food estate

Melansir Kompas.com, 24 Juni 2020, food estate merupakan suatu daerah yang ditetapkan sebagai lumbung pangan baru di Indonesia.

Adapun, lumbung pangan baru ini juga menjadi bagian dari Program Strategis Nasional (PSN) tahun 2020 hingga 2024.

Pengembangan food estate ini dilakukan bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian Pertanian. 

Kedua institusi tersebut melakukan pengembangan di bidang teknologi olah tanam.

Sedangkan, Kementerian PUPR mengembangkan sarana dan prasarana dasar, seperti perbaikan saluran-saluran irigasi di sekitar kawasan tersebut.

Hasil produksi pangan yang dihasilkan dari food estate ini diharapkan tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan pasar internasional.

Sejarah

Sebelumnya, proyek serupa juga pernah digagas oleh Presiden Soeharto, yaitu Pengembangan Lahan Gambut Sejuta Hektare di Kalteng.

Kemudian, pascareformasi, Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono memiliki proyek 100.000 hektare di Ketapang, Kalimantan Barat dan 300.000 hektar di Bulungan, Kalimantan Utara. 

Namun, proyek-proyek tersebut dinilai kurang berhasil hingga kini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com