Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Sinabung Meletus, Ini Rekomendasi PVMBG

Kompas.com - 10/08/2020, 12:39 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com -  Kepala Pusat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani membenarkan telah terjadi erupsi Gunung Sinabung, Sumatera Utara.

Gunung Sinabung meletus pada Senin (10/8/2020), pukul 10.16 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 5.000 meter di atas puncak atau 7.460 meter di atas permukaan laut.

"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur dan tenggara," kata Kasbani, saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin.

Ia mengatakan, saat ini, Gunung Sinabung berada pada status Level III (Siaga) sejak Mei 2019.

Pasca-letusan ini, PVMBG memberikan sejumlah rekomendasi kepada masyarakat.

Pertama, masyarakat sekitar dan pengunjung/wisatawan diminta tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi dan lokasi dalam radius radial 3 kilometer dari puncak Gunung Sinabung.

Baca juga: Gunung Sinabung Kembali Erupsi, Tinggi Kolom Abu 2.000 Meter dari Puncak


Selain itu, radius sektoral 5 kilometer untuk sektor selatan-timur, dan 4 kilometer untuk sektor timur-utara.

Kedua, jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker jika keluar rumah.

Hal ini penting dilakukan untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik.

Masyarakat juga diminta mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak menyebabkan kerusakan pada bangunan rumah.

Ketiga, masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung diingatkan untuk tetap waspada terhadap bahaya lahar.

Sebelumnya, pada Sabtu (8/8/2020) dini hari, Gunung Sinabung juga mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 2.000 meter dari atas puncak.

Baca juga: 4.208 Hektare Ladang Padi dan Jagung Rusak Terdampak Erupsi Gunung Sinabung

Tidak ada erupsi susulan yang terjadi setelahnya.

Letusan Gunung Sinabung pada Sabtu lalu bersifat freatik dan tidak didahului oleh kenaikan gempa-gempa vulkanik yang signifikan.

Hal ini menandakan tidak adanya suplai magma ke permukaan.

Erupsi yang terjadi pada 8 Agustus 2020 lebih diakibatkan oleh overpressure dan aktivitas permukaan.

Erupsi hanya berlangsung singkat, tidak diikuti oleh kenaikan kegempaan dan perubahan visual yang mengarah pada rangkaian erupsi yang lebih besar. 

Baca juga: Mengungkap Tanda-tanda Alam di Balik Erupsi Gunung Sinabung...

Namun, saat itu PVMBG mengingatkan, dengan sifat dan karakter erupsi Gunung Sinabung, potensi erupsi eksplosif masih ada, bersamaan dengan kejadian awan panas letusan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com