Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Negara yang Alami Resesi di Masa Pandemi Covid-19

Kompas.com - 07/08/2020, 06:45 WIB
Jihad Akbar

Penulis

KOMPAS.com - Pandemi virus corona yang masih berlangsung di seluruh dunia turut berdampak pada perekonomian, sejumlah negara bahkan mengalami resesi.

Terbaru, Kamis (6/8/2020), Filipina mengumumkan telah mengalami resesi

Mengutip Forbes, 15 Juli 2020, resesi dianggap sebagai bagian yang tak terhindarkan dari siklus perekonomian suatu negara.

Resesi terjadi saat kegiatan ekonomi turun secara signifikan selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.

Sementara itu, selama pandemi virus corona yang telah menjangkit lebih dari 19 juta orang, setidaknya sudah ada sembilan negara yang mengalami resesi. 

Baca juga: Filipina Alami Resesi di Tengah Lockdown Kedua Virus Corona

Berikut daftar sembilan negara yang mengalami resesi:

1. Amerika Serikat (AS)

Amerika Serikat telah memasuki jurang resesi di masa pandemi virus corona

Pada kuartal II tahun 2020, pertumbuhan ekonomi AS dilaporkan minus 32,9 persen. Padahal pada kuartal I tahun 2020 perekonomian AS sudah minus 5 persen.

Konstraksi pertumbuhan ekonomi ini terjadi lantara adanya penurunan tajam pada konsumsi rumah tangga, ekspor, produksi, investasi, serta belanja pemerintah lokal maupun negara bagian.

2. Jerman

Jerman mengalami resesi setelah melaporkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II tahun 2020 minus 10,1 persen.

Tren penurunan itu sudah terjadi sejak kuartal I tahun 2020, pertumbuhan ekonomi Jerman tercatat minus 2 persen.

Perekonomian Jerman terpukul karena menurunnya konsumsi rumah tangga, investasi, hingga ekspor di masa pandemi Covid-19.

Baca juga: Apakah Indonesia Aman dari Resesi?

3. Perancis

Pertumbuhan ekonomi Perancis pada kuartal II tahun 2020 tercatat minus 13,8 persen. Ini membuat Perancis mengalami resesi.

Sebab, pada kuartal I tahun 2020, pertumbuhan ekonomi Perancis minus 5,9 persen.

Pelemahan ekonomi di Perancis ini terjadi di antaranya karena menurunya konsumsi rumah tangga, investasi, dan perdagangan akibat lockdown mencegah penyebaran virus corona.

4. Italia

Italia juga mengalami resesi. Pada kuartal II tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Italia minus 17,3 persen.

Padahal, di kuartal I tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di Italia juga minus 5,5 persen.

Ilustrasi aneka headline pemberitaan terkait resesi ekonomi akibat Covid-19SHUTTERSTOCK/ J.J GOUIN Ilustrasi aneka headline pemberitaan terkait resesi ekonomi akibat Covid-19

5. Korea Selatan

Korea Selatan menjadi salah satu negara di Asia yang mengalami resesi setelah dua kuartal berturut pertumbuhan ekonominya minus.

Pada kuartal I tahun 2020, Korea Selatan melaporkan pertumbuhan ekonomi minus 1,3 persen. Kemudian pada kuartal II tahun 2020 mengalami minus 3,3 persen.

Kemersotan ini terjadi karena anjloknya ekspor, investasi, manufaktur, dan jasa.

6. Jepang

Resesi juga hinggap di Jepang. Negeri Sakura itu melaporkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I tahun 2020 minus 3,4 persen.

Padahal, pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV tahun 2019 minus 6,4 persen. 

7. Hong Kong

Resesi yang terjadi di Hong Kong sebenarnya sudah terjadi sejak awal tahun 2020. Aksi protes yang memukul sektor ritel dan pariwisata membuat pertumbuhan ekonomi minus sejak kuartal III dan kuartal IV tahun 2019.

Pada kuartal III tahun 2019 minus 2,8 persen dan kuartal IV tahun 2019 minus 3 persen.

Kondisi kemudian diperburuk dengan pandemi Covid-19. Pada kuartal I tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Hong Kong minus 9,1 persen, sedangkan kuartal II tahun 2020 minus 9 persen.

Baca juga: Tentang Resesi Ekonomi dan yang Harus Dipersiapkan

8. Singapura

Negara di Asia Tenggara yang pertama mengalami resesi adalah Singapura. Pada kuartal I tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Singapura tercatat minus 0,7 persen.

Kontraksi tersebut berlanjut pada kuartal II tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di Singapura minus 12,6 persen.

Pemerintah Singapura memperoyeksikan ekonomi tren tersebut akan berlangsung hingga akhir tahun dengan kisaran minus 4 hingga 7 persen.

9. Filipina  

Filipina menjadi negara yang baru mengumumkan mengalami resesi. Otoritas Statistik Filipina menyatakan produk domestik bruto (PBD) pada kuartal II tahun 2020 minus 16,5 persen. 

Sebelumnya, Filipina pada kuartal I tahun 2020 juga mengumumkan pertumbuhan ekonomi minus 0,7 persen.

Sektor utama penyumbang penyusutan ekonomi Filipina adalah manufaktur, konstruksi, serta transportasi dan penyimpanan.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Menengal Apa itu Resesi

Sumber: Kompas.com (Nur Fitriatus Shalihah, Ahmad Naufal Dzulfaroh, Yohana Artha Uly, Sakina Rakhma Diah Setiawan /Editor: Inggried Dwi Wedhaswary, Sari Hardiyanto, Bambang P. Jatmiko, Sakina Rakhma Diah Setiawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com