Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oktober 2020, Rusia Jadwalkan Vaksinasi Massal Covid-19

Kompas.com - 01/08/2020, 20:50 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan Rusia sedang mempersiapkan kampanye vaksin massal terhadap virus corona pada Oktober 2020.

Menteri Kesehatan Mikhail Murashko mengatakan, sebuah fasilitas penelitian negara di Moskow, Gamaleya Institute, telah menyelesaikan uji klinis vaksin dan sedang mempersiapkan dokumen pendaftarannya.

"Kami merencanakan vaksinasi yang lebih luas untuk Oktober," kata Murashko kepada kantor berita lokal, dilansir dari Reuters, Sabtu (1/8/2020).

Menurut dia, dokter dan guru akan menjadi yang divaksinasi.

Sebuah sumber mengatakan, potensi vaksin Covid-19 pertama Rusia ini akan mendapatkan persetujuan lokal pada Agustus 2020 dan diberikan kepada petugas kesehatan segera sesudahnya.

The Gamaleya Institute telah mengerjakan vaksin berbasis adenovirus.

Baca juga: Rusia Klaim Setujui Vaksin Virus Corona pada Pertengahan Agustus

Namun, cepatnya pengujian ini membuat beberapa media Barat skeptis dan mempertanyakan kualitas vaksin tersebut.

Kepala Dana Investasi Langsung Rusia, Kirill Dmitriev menyamakan keberhasilan Rusia dalam mengembangkan vaksin ini dengan peluncuran Sputnik 1 1957 Uni Soviet, satelit pertama di dunia.

Sementara itu, pejabat penyakit menular top Amerika Serikat Anthony Fauci juga telah menyuarakan kekhawatirannya terhadap vaksin Covid-19 sedang dikembangkan oleh China dan Rusia itu.

Dia menjelaskan, negaranya tak mungkin menggunakan vaksin apa pun yang dikembangkan oleh kedua negara itu.

"Saya benar-benar berharap orang China dan Rusia menguji vaksin sebelum mereka memberikannya kepada siapa pun," kata Fauci, dilansir dari SCMP, Sabtu (1/8/2020).

"Klaim memiliki vaksin yang siap didistribusikan sebelum Anda melakukan pengujian, saya pikir bermasalah," lanjut dia.

Baca juga: Penjelasan Bio Farma, Indonesia Bukan Kelinci Percobaan Vaksin China

Sebagai bagian dari "Operation Warp Speed", Pemerintah AS akan membayar perusahaan farmasi raksasa Sanofi dan GSK hingga 2,1 miliar dollar AS untuk pengembangan vaksin Covid-19.

Pada Sabtu (1/8/2020), Rusia melaporkan 5.456 kasus baru, sehingga total menjadi 854.443 kasus.

Sementara, 95 kematian tambahan juga dikonfirmasi pada hari itu, sehingga totalnya menjadi 14.058.

Enam bulan setelah WHO mengumumkan keadaan darurat global, virus corona baru telah menginfeksi sedikitnya 17,9 juta dan menewaskan sedikitnya 679.000 orang.

Lebih dari 100 vaksin yang mungkin sedang dikembangkan di seluruh dunia untuk mencoba menghentikan pandemi Covid-19.

Setidaknya, empat berada dalam uji coba manusia fase III akhir.

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), termasuk tiga dikembangkan di China dan satu lagi di Inggris.

Baca juga: Benarkah Indonesia Jadi Kelinci Percobaan Vaksin China? Ini Tanggapan Bio Farma

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Tren
16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

Tren
Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Tren
Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com