Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pro Kontra soal Kalung Antivirus Kementan, Berikut Analisis Guru Besar Farmasi UGM...

Kompas.com - 08/07/2020, 10:13 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Dr Suwijiyo Pramono turut mengomentari produk kalung eucalyptus sebagai antivirus corona.

Menurut Suwijiyo, kalung tersebut belum bisa diklaim sebagai antivirus Covid-19.

"Kalau disebut sebagai obat antivirus Covid-19 belum bisa. Masih diperlukan pembuktian dengan proses yang panjang hingga pengujian klinis atau pada manusia," kata Suwijiyo kepada Kompas.com, Rabu (8/7/2020).

Selain itu, Suwijiyo melanjutkan, produk kalung eucalyptus tersebut juga harus memiliki izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Baca juga: INFOGRAFIK: Manfaat Eucalyptus yang Diklaim Bisa Jadi Antivirus Corona

Bisa berakibat bahaya

Suwijiyo mengungkapkan, eucalyptus yang digunakan per oral untuk obat, tidak direkomendasikan karena jika dosis penggunaan tidak tepat akan berbahaya.

"Batas aman penggunaan eucalyptus per oral berkisar antara 0,3-0,6 milililter. Penggunaan berlebih akan menyebabkan iritasi pada lambung dan meracuni susunan syaraf pusat yang dapat berakibat kematian," lanjut dia.

Di satu sisi, menurut Suwijiyo eucalyptus mengandung sejumlah zat aktif yang bermanfaat bagi tubuh.

Dalam eucalyptus mengandung minyak atsiri yang di dalamnya terdapat senyawa 1,8 sineol yang bersifat antibakteri, antivirus, dan ekspektoran untuk mengencerkan dahak.

Baca juga: Diklaim sebagai Antivirus Corona, Apa Manfaat Eucalyptus?

Ilustrasi eucalyptusSHUTTERSTOCK/J.CHIZHE Ilustrasi eucalyptus

Tenaga ahli BPOM ini juga menjelaskan, pernah ada penelitian eucalyptus pada virus influenza dan virus corona.

Hasilnya, menunjukkan mampu untuk membunuh virus flu dan corona.

"Virus corona SARS-CoV-2 ini kan baru, dalam uji Kementan kemarin menggunakan virus itu atau bukan? Misal pun sudah, kembali lagi kalau uji baru di tahap invitro, baru sebatas itu," ungkap Suwijiyo.

"Zat aktif eucalyptus yang terhirup relatif kecil. Walaupun bisa mematikan virus, tapi tidak signifikan," imbuhnya.

Oleh karenanya, kata Suwijiyo, perlu dilakukan uji klinik untuk mengetahui seberapa besar kandungan dan manfaat eucalyptus tersebut.

Baca juga: Deretan Produk yang Diklaim Efektif untuk Covid-19, dari Obat Herbal hingga Kalung Antivirus Corona


Bukan sebagai obat dalam

Eucalyptus selama ini digunakan secara inhalasi, bukan untuk digunakan per oral atau sebagai obat dalam.

Pemakaian eucalyptus umumnya dioleskan atau dihirup seperti pada produk minyak kayu putih, balsem, roll on dan lainnya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Apple Umumkan Kehadiran Apple Intelligent Saat WWDC 2024, Fitur Apa Itu?

Apple Umumkan Kehadiran Apple Intelligent Saat WWDC 2024, Fitur Apa Itu?

Tren
KAI Gelar Diskon Tiket Kereta Api 10 Persen di GWN Expo dan Jakarta Fair 2024, Ini Syarat dan Ketentuannya

KAI Gelar Diskon Tiket Kereta Api 10 Persen di GWN Expo dan Jakarta Fair 2024, Ini Syarat dan Ketentuannya

Tren
Gajah Memanggil Sesamanya dengan Nama, Bagaimana Caranya?

Gajah Memanggil Sesamanya dengan Nama, Bagaimana Caranya?

Tren
Masuk Putaran Ketiga Kualifikasi, Ini 3 Skenario Indonesia untuk Lolos ke Piala Dunia 2026

Masuk Putaran Ketiga Kualifikasi, Ini 3 Skenario Indonesia untuk Lolos ke Piala Dunia 2026

Tren
4 Rekor Timnas Indonesia bersama Shin Tae-yong Usai Kalahkan Filipina dengan Skor 2-0

4 Rekor Timnas Indonesia bersama Shin Tae-yong Usai Kalahkan Filipina dengan Skor 2-0

Tren
Kata Media Asing soal Kemenangan Indonesia atas Filipina, Ada yang Soroti Kepiawaian Shin Tae-yong

Kata Media Asing soal Kemenangan Indonesia atas Filipina, Ada yang Soroti Kepiawaian Shin Tae-yong

Tren
Ramai soal PPPK Bisa Daftar CPNS 2024, Ini Penjelasannya

Ramai soal PPPK Bisa Daftar CPNS 2024, Ini Penjelasannya

Tren
Mengenal Mesenterium, Organ Baru Manusia yang Berfungsi Menjaga Letak Usus

Mengenal Mesenterium, Organ Baru Manusia yang Berfungsi Menjaga Letak Usus

Tren
Rangking FIFA Indonesia Diprediksi Kembali Naik Usai Kalahkan Filipina

Rangking FIFA Indonesia Diprediksi Kembali Naik Usai Kalahkan Filipina

Tren
Mengenal Sapi Kurban Presiden Jokowi, Berat 934 Kg, Harganya Hampir Rp 100 Juta

Mengenal Sapi Kurban Presiden Jokowi, Berat 934 Kg, Harganya Hampir Rp 100 Juta

Tren
Ramai soal Rambut Rontok Tanda Anemia, Benarkah? Ini Penjelasan Dokter

Ramai soal Rambut Rontok Tanda Anemia, Benarkah? Ini Penjelasan Dokter

Tren
Ramai Politikus Jadi Komisaris BUMN, Jabatan Apa Itu dan Berapa Gajinya?

Ramai Politikus Jadi Komisaris BUMN, Jabatan Apa Itu dan Berapa Gajinya?

Tren
Dibuka Hari Ini, Berikut Harga Tiket Masuk PRJ 2024 dan Cara Belinya

Dibuka Hari Ini, Berikut Harga Tiket Masuk PRJ 2024 dan Cara Belinya

Tren
Pria Ini Punya Harta Rp 253 T, tapi Masih Pakai Ponsel Android Lawas

Pria Ini Punya Harta Rp 253 T, tapi Masih Pakai Ponsel Android Lawas

Tren
Apa Itu Pupuk Urea? Berikut Fungsi dan Manfaatnya bagi Tanaman

Apa Itu Pupuk Urea? Berikut Fungsi dan Manfaatnya bagi Tanaman

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com