Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Johar Arief

Produser Program Talk Show Satu Meja The Forum dan Dua Arah Kompas TV

Wartawan dan saat ini produser program talk show Satu Meja The Forum dan Dua Arah di Kompas TV ? Satu Meja The Forum setiap Rabu pukul 20.00 WIB LIVE di Kompas TV ? Dua Arah setiap Senin pukul 22.00 WIB LIVE di Kompas TV

Mematahkan Prediksi Indonesia Jadi Episentrum Covid-19 Dunia

Kompas.com - 08/07/2020, 09:42 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini


PENYEBARAN Covid-19 di Indonesia belum menunjukkan tanda-tanda melandai. Penambahan kasus baru per hari masih berada di atas seribu kasus. Rekor tertinggi kasus harian tercatat pada Kamis (2/7/2020) lalu dengan 1.624 kasus.

Hingga Selasa (7/7), kasus positif Covid-19 secara nasional sebanyak 66.226 kasus. Sebanyak 30.785 di antaranya dinyatakan sembuh dan 3.309 meninggal dunia.

Indonesia kini menempati urutan pertama kasus terbanyak di Asia Tenggara, urutan ketujuh di Asia, dan urutan ke-26 di dunia. Di Asia Tenggara, Indonesia berada di atas Filipina yang mencatatkan 47.873 kasus.

Episentrum penyebaran Covid-19 di Indonesia telah bergeser dari DKI Jakarta ke Jawa Timur. Provinsi ini terus mencatatkan kasus harian terbanyak.

Dalam tiga hari terakhir, Jawa Timur mencatatkan penambahan terbanyak kasus positif, yakni 280 kasus pada Selasa (7/7/2020), 308 kasus pada Senin (6/7/2020), dan 552 kasus pada Minggu (5/7/2020). Total ada 14.601 kasus positif di Jawa Timur, melampaui DKI Jakarta dengan 12.857 kasus.

Presiden Joko Widodo pada Kamis (25/6/2020) lalu saat berkunjung ke Jawa Timur memberikan target dua pekan bagi provinsi tersebut untuk mampu mengendalikan penyebaran Covid-19.

Namun demikian, hingga Selasa (7/7/2020) atau dua hari sebelum tenggat dua pekan berakhir, belum ada tanda-tanda penyebaran mereda. Target dua pekan dari Presiden Jokowi dipastikan meleset.

Attack rate Surabaya tertinggi

Epidemiolog Universitas Airlangga Surabaya, Windhu Purnomo, mengatakan penduduk Kota Surabaya memiliki resiko paling tinggi terinfeksi Covid-19 di Indonesia.

Hal ini dilihat dari nilai attack rate Surabaya yang merupakan tertinggi di antara kota-kota di Indonesia, yakni 150 per 100.000 penduduk. Inilah yang membuat Jawa Timur menjadi episentrum baru nasional.

Attack rate merupakan nilai seberapa besar risiko penduduk terinfeksi, yang dihasilkan dari pembagian jumlah kasus kumulatif positif terhadap jumlah penduduk. Attack rate DKI Jakarta tercatat sebesar 105 per 100.000 penduduk.

Tingkat kepadatan penduduk Surabaya yang sangat tinggi, mencapai 8.600 per kilometer persegi, dinilai sebagai penyebab tingginya attack rate.

Foto dirilis Kamis (25/6/2020), memperlihatkan Tim COVID Hunter bersiap melakukan pencarian terhadap pasien COVID-19 yang masih berkeliaran di Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur. Sekitar 4.312 aparat gabungan diterjunkan guna mengamankan pelaksanaan PSBB di Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, dan Kabupaten Sidoarjo, yang tiga kawasan itu lebih dikenal dengan Surabaya Raya.ANTARA FOTO/DIDIK SUHARTONO Foto dirilis Kamis (25/6/2020), memperlihatkan Tim COVID Hunter bersiap melakukan pencarian terhadap pasien COVID-19 yang masih berkeliaran di Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur. Sekitar 4.312 aparat gabungan diterjunkan guna mengamankan pelaksanaan PSBB di Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, dan Kabupaten Sidoarjo, yang tiga kawasan itu lebih dikenal dengan Surabaya Raya.

Selain itu, faktor kedisiplinan warga dan kebijakan pemerintah setempat juga punya andil. Attack rate Surabaya meningkat 75 persen setelah Pembatasan Sosial berskala Besar (PSBB) tak diberlakukan lagi.

Seperti diketahui, pada Selasa (9/6/2020) lalu, Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, dan Kabupaten Sidoardjo resmi menghentikan PSBB dan menyatakan hanya menerapkan protokol Covid-19 secara ketat.

Episentrum dunia

Kekhawatiran akan kondisi penyebaran Covid-19 di Indonesia juga datang dari negara-negara tetangga.

Beberapa waktu lalu, seorang dokter di Negeri Jiran Malaysia, dr. Musa Mohd Nurdin, viral di media sosial karena resah akan situasi di Indonesia. Ia menyebut Indonesia merupakan bom waktu dan meminta pemerintah Malaysia untuk memperketat perbatasan negara.

Kekahawatiran yang sama datang dari Australia. Media Sydney Morning Herald (SHM) dalam laporannya Jumat (19/6/2020) menyebut Indonesia akan menjadi hotspot penyebaran Covid-19 di dunia.

The world’s next coronavirus hotspot is emerging next door,” tulis SHM, yang mengkritisi rendahnya tingkat tes dan tingginya tingkat kematian di Indonesia.

Indonesia berada di peringkat 163 dalam tingkat pengetesan kepada penduduk dengan hanya melakukan 2.193 tes per 1 juta penduduk.

Para epidemilog dalam negeri tak membantah prediksi Indonesia jadi episentrum baru dunia. Risiko penularan Covid-19 di Indonesia masih tinggi. Pelonggaran PSBB dan kenormalan baru di sejumlah daerah tak diiringi dengan penurunan kasus.

Pemerintah pun kembali diingatkan agar prediksi tersebut tak menjadi kenyataan, yakni dengan memperkuat sistem penanganan.

Lantas, bagaimana agar Indonesia tak menjadi episentrum baru Covid-19 di dunia? Saksikan pembahasannya dalam talkshow Satu Meja The Forum, Rabu (8/7/2020), yang disiarkan langsung di Kompas TV mulai pukul 20.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Pilihan Ikan Tinggi Kalsium, Bantu Cegah Tulang Rapuh

5 Pilihan Ikan Tinggi Kalsium, Bantu Cegah Tulang Rapuh

Tren
7 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Jarang Diketahui, Termasuk Jerawatan

7 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Jarang Diketahui, Termasuk Jerawatan

Tren
Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

Tren
Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com