Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Informasi yang Sebut PCR Tak Mampu Deteksi Virus Corona

Kompas.com - 25/06/2020, 09:14 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com – Beberapa waktu lalu, di media sosial Facebook beredar unggahan yang menyebut PCR tidak bisa mendeteksi virus corona dan akan memberikan hasil positif jika ada virus baik mati maupun hidup.

Selain tentag PCR, unggahan yang beredar itu juga membahas soal rapid test. Pegunggah menyebut mereka yang mengalami flu, jika menjalani rapid test maka hasilnya akan positif. 

Berdasarkan konfirmasi yang dilakukan Kompas.com kepada ahli, informasi yang disampaikan dalam unggahan itu keliru sehingga perlu untuk diluruskan

Narasi yang beredar

Informasi di atas diunggah oleh sejumlah akun, dua di antaranya Chici Rahmadhani dan Ratu Jaya Sidoarjo.

Selain menyebut PCR tak mampu mendeteksi Covid-19, dalam informasi yang diunggahnya, pengunggah juga menyebutkan tidak ada pasien yang meninggal murni karena Covid-19.

Secara lengkap berikut ini narasi lengkap unggahan tersebut:

“Rapid tes itu cek darah.. sedangkan covid-19 gak masuk ke darah. Rapid tes cuma cek antibodi reaktif / muncul atau non reaktif..

Bukan cek virus.

Jika antibodi muncul/reaktif dianggap ada virus atau bakteri.. api gak tau itu virus/bakteri apa..Itu sudah dianggap hasilnya positif.

Orang flu kalo ikut rapid tes hasilnya kemungkinan positif karena antibodinya muncul..

Jadi hasil rapid tes positif blm tentu kena corona.
Itu hanya menunjukkan antibodinya reaktif/muncul.

PCR tes pun hanya menunjukkan keberadaan/adanya virus tp gak bisa tunjukkan itu virus apa dan juga gak bs membedakan antara virus hidup dan virus mati akibat sdh di bunuh sama antibodi kita.
Tes PCR akan memberikan hasil positif jika ada virus, entah itu virus hidup atau virus mati..

Gak ada yang meninggal disebabkan MURNI HANYA krn virus corona..
Disebabkan krn terlalu bnyk bermacam² virus yg ada dlm tubuh shg antibodi kalah dan tidak mampu kalahkan virus yg terlalu bnyk dan bermacam² itu..

Jika ada ribuan yg meninggal itu menunjukkan sebelum adanya covid-19 banyak ribuan org sdh terjangkit virus..
Sehingga ketika kena covid kondisi semakin parah.. antibodi gak ngatasi lagi..

Jadi kemungkinan yg kata media bertambah bnyk yg kena diliat dari hasil rapid tes itu belum tentu kena covid-19.
Sekali lagi rapid tes cuma mendeteksi antibodi seseorang muncul/reaktif apa gak..
Sedangkan orang flu aja antibodinya pasti muncul/reaktif..
Jika di rapid tes hasilnya juga bisa positif..

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com