Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Magnitudo 5,1 di Selatan Jawa akibat Subduksi Lempeng Indo-Australia

Kompas.com - 22/06/2020, 08:28 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada Senin (22/6/2020) dini hari, sebagian masyarakat yang tinggal di wilayah Pulau Jawa bagian selatan merasakan guncangan yang cukup kuat.

Guncangan itu bersumber dari gempa berkekuatan 5,1 Magnitudo yang berpusat di selatan Pacitan, Jawa Timur.

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) gempa tektonik ini terjadi pada pukul 02.33.08 WIB dengan episenter di koordinat 8.98 LS dan 110.85 BT, tepatnya 91 km selatan Kota Pacitan di kedalaman 93 km.

Tepatnya, berlokasi di laut pada jarak 91 km arah Selatan Kota Pacitan, Jawa Timur dengan kedalaman 93 kilometer.

Dalam keterangan resminya, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menyebut gempabumi ini sebagai jenis gempa menengah yang diakibatkan adanya aktivitas subduksi.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan turun atau normal fault," kata Rahmat.

Baca juga: Gempa Hari Ini: M 5,1 Guncang Selatan Jawa, Terasa Hingga Yogyakarta dan Jatim

Sementara itu, secara terpisah Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan lebih detail soal gempa dan aktivitas lempeng yang terjadi.

"Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa menengah akibat adanya deformasi batuan pada slab lempeng Indo-Australia tersubduksi," kata Daryono, saat dihubungi Kompas.com, Senin (22/6/2020) pagi.

Lebih lanjut, Daryono juga menjelaskan penyebab mengapa subduksi ini bisa terjadi.

"Mekanisme penyesaran turun ini dipicu oleh bekerjanya gaya ekstensional berupa tarikan lempeng ke arah bawah akibat gaya gravitasi atau slab pull mechanism," ujar Daryono.

Gempa ini terdeteksi dirasakan kuat seperti ada truk melintas atau skala III MMI di berbagai wilayah di Jawa Timur, DIY, dan Jawa Tengah.

Getaran ini terasa misalnya di Kota Yogyakarta, Bantul, Sleman Wonogiri, Tulungagung, Pacitan.

Sementara, getaran lebih lemah di skala intensitas II MMMMI dirasakan warga yang ada di Nganjuk, Trenggalek, Purworejo, Ponorogo Banjarnegara, Purwokerto, Klaten, dan Sukoharjo.

Meskipun cukup luas wilayah yang terdampak getarannya, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menyebut hingga saat ini belum dilaporkan adanya kerusakan.

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut," ujar Rahmat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Tren
Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Tren
Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Tren
Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com