KOMPAS.com - Penyebaran virus corona masih terus terjadi di seluruh negara. Jumlah kasus baru yang dikonfirmasi telah dilaporkan melambat di sebagian negara, tetapi secara umum masih terus bertambah.
Melansir data dari laman Worldometers, Sabtu (16/5/2020), jumlah kasus infeksi Covid-19 di dunia adalah sebanyak 4.617.840 (4,6 juta) kasus.
Angka kematian tercatat 308.013 orang meninggal dunia, dan 1.749.346 (1,7 juta) pasien telah dinyatakan sembuh.
Hingga kini, ada 2.560.481 (2,56 juta) kasus infeksi virus corona yang masih aktif.
Dari jumlah tersebut, 2.515.454 (2,5 juta) pasien berada dalam kondisi ringan dan 45.027 pasien berada dalam kondisi serius.
Penanganan penyebaran virus corona masih terus dilakukan di semua negara.
Baca juga: Virus Corona Tidak Akan Hilang, Bersiap Melihat Dunia yang Berubah Pasca-Pandemi...
Berikut adalah perkembangan terbaru dari sejumlah negara terkait dengan kondisi dan penanganan infeksi virus corona yang terjadi di wilayahnya:
Penambahan tersebut membuat jumlah total kasus virus corona di Indonesia kini menjadi 16.496 kasus.
Adapun jumlah pasien sembuh juga meningkat menjadi 3.803 orang dan kasus kematian sebanyak 1.076.
Kasus-kasus ini tersebar di 34 provinsi dan 383 kabupaten/kota.
Sementara itu, jumlah ODP yang dikonfirmasi adalah sebanyak 262.496 orang dan PDP sebanyak 34.360 orang.
Baca juga: UPDATE 15 Mei: 97.828 Orang Jalani Rapid Test di Jakarta, 3.745 Terindikasi Covid-19
Angka tersebut menjadi angka peningkatan kasus harian tertinggi di Arab Saudi sejauh ini.
Hingga kini, total kasus yang telah dikonfirmasi menjadi lebih dari 49.000 kasus.
Selain itu, ada 9 kasus kematian baru yang juga dikonfirmasi, membuat total kasus kematian akibat virus corona di Arab Saudi menjadi sebanyak 292 kasus.
Melansir CNN, Sabtu (16/5/2020), Pemerintah Arab Saudi mengumumkan pemberlakuan jam malam 24 jam yang akan dimulai pada 23 Mei 2020 dan selama libur Hari Raya Idul Fitri.
Kebijakan ini diambil untuk mengendalikan penyebaran virus.
Sebelumnya, pada bulan lalu, Kerajaan telah melonggarkan kebijakan lockdown selama bulan suci Ramadhan yang dimulai pada 23 April 2020.
Dengan semakin banyaknya pemeriksaan yang dilakukan, kasus virus corona di Arab Saudi pun terus meningkat.
Otoritas telah mengimbau penduduk untuk membatasi perkumpulan, sebuah tradisi penting selama Ramadhan dan libur Idul Fitri.
Baca juga: Arab Saudi Akan Berlakukan Jam Malam Saat Libur Idul Fitri
Sementara itu, 30 persen dari penduduk, terutama yang berada di dan sekitar dua kota terbesar Spanyol, Madrid dan Barcelona, akan tetap berada pada fase nol, dengan beberapa pelonggaran.
Sebelum perubahan terbaru tersebut, lebih dari setengah penduduk Spanyol telah memasuki fase pertama dimulai pada 11 Mei lalu.
Menurut Menteri Kesehatan Salvador Illa dan Direktur Darurat Kesehatan Dr Fernando Simon, wilayah Madrid, yang melingkupi ibu kota Spanyol dan kota-kota di sekitarnya, akan tetap berada pada fase nol.
Kebijakan ini diambil sebagai sebuah tindakan pencegahan terlepas dari membaiknya kondisi pandemi, yaitu dalam menurunkan jumlah kasus virus corona dan dengan cepat mendeteksi kasus-kasus baru.
"Wilayah ini (Madrid) memiliki sebuah situasi mobilitas dan karakteristik koneksi dengan wilayah Spanyol lainnya dan Eropa melalui penerbangan maupun hubungan internasional yang harus dipertimbangkan dalam kondisi seperti ini" kata Simon.
Sejauh ini, Spanyol telah mencatatkan 274.367 kasus virus corona dengan 27.549 kasus kematian dan 188.967 pasien yang telah dinyatakan sembuh.
Baca juga: Nenek 113 Tahun di Spanyol Berhasil Kalahkan Virus Corona
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.