Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset Dosen Unair: Pandemi Corona Indonesia Mereda Awal Agustus

Kompas.com - 09/05/2020, 17:10 WIB
Rizal Setyo Nugroho

Penulis

Sementara Guru Besar Statistika UGM Dedi Rosadi sebelumnya menyebut, pandemi Covid-19 akan berakhir pada 29 Mei 2020 dengan minimum total penderita positif sekitar 6.174 kasus.

Belakangan dengan data hingga 23 April, diprediksi virus corona di indonesia mereda akhir Juli 2020, dengan total kasus positif 31.000.

Sedangkan Presiden Joko Widodo menyebut akhir 2020 masyarakat baru dapat beraktivitas hampir seperti semula.

Ketersediaan dan kualitas data

Selain itu Hari juga menyebutkan yang membuat prediksi kasus berubah di antaranya adalah ketersediaan data dan kualitas data. Selama ini pihaknya mengakses dari data yang diumumkan pemerintah. 

Sehingga apabila ada keterlambatan data atau kualitas data yang kurang berkualitas hal itu dapat memengaruhi dalam model yang dihasilkan.

Baca juga: Prediksi Sejumlah Pakar soal Puncak Wabah Virus Corona di Indonesia

Pihaknya juga menjelaskan bahwa model prediksi kasus bukan seperti bola kritas yang pasti terjadi. Sedangkan prediksi model bersifat dinamis dan tidak fixed.

"Hal itu untuk mengantisipasi efek yang tidak terduga. prediski jangka pendek bisa lebih akurat daripada jangka panjang. Model tidak diinterpretasi berlebihan," paparnya.

Kapan berakhir

Hari menyebutkan, apabila melihat model probabilistik dia lebih condong menyebut bahwa kasus dapat mereda ketimbang berakhir.

"Apabila model deterministik angka kasus akan 0, namun dengan probalilitik tidak pernah mencapai nol, mendekati nol," ujar dia.

Sedangkan pandemi dapat disebut mereka apabila indikator pandemi bisa dipantau. Seperti jumlah kasusnya menurun dan kasus baru mendekati nol.

Selain itu, tingkat reproduksi kasus baru yang semakin kecil, bisa di bawah 1.

"Jika melihat di China, tingkat reproduksi kasus awalnya dari 3,8 menjadi 0,5 di Hubei dan menjadi 0,1 di seluruh China," paparnya.

Selanjutnya, yang dapat diamati juga adalah indikator perilaku masyarakat.

Menurutnya pandemi covid, memberikan pelajaran pada masyarakat untuk membentuk perilaku kesehatan yang baru. Seperti kebiasaan mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak.

Baca juga: Rekap Kasus Corona Indonesia Selama Maret dan Prediksi di Bulan April

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Ada 'Strawberry Moon' di Indonesia, Apa Bedanya dengan Purnama Biasa?

Ada "Strawberry Moon" di Indonesia, Apa Bedanya dengan Purnama Biasa?

Tren
Ringan dan Mudah Dilakukan, Ini 6 Manfaat Jalan Kaki yang Perlu Diketahui

Ringan dan Mudah Dilakukan, Ini 6 Manfaat Jalan Kaki yang Perlu Diketahui

Tren
Adakah Batas Maksimal Rawat Inap Peserta BPJS Kesehatan?

Adakah Batas Maksimal Rawat Inap Peserta BPJS Kesehatan?

Tren
Polri Akan Berlakukan Tilang Berbasis Sistem Poin, SIM Bisa Dicabut

Polri Akan Berlakukan Tilang Berbasis Sistem Poin, SIM Bisa Dicabut

Tren
Bolehkah Memotong Kuku di Hari Tasyrik? MUI Ungkap Hukumnya

Bolehkah Memotong Kuku di Hari Tasyrik? MUI Ungkap Hukumnya

Tren
Manfaat 'Torpedo Kambing' bagi Pria, Benarkah Bisa Meningkatkan Gairah Seksual?

Manfaat "Torpedo Kambing" bagi Pria, Benarkah Bisa Meningkatkan Gairah Seksual?

Tren
Benarkah Penggunaan Obat GERD Berlebihan Bisa Memperparah Kondisi? Ini Penjelasan Guru Besar UGM

Benarkah Penggunaan Obat GERD Berlebihan Bisa Memperparah Kondisi? Ini Penjelasan Guru Besar UGM

Tren
Formasi CPNS Pemerintah Pusat 2024 Sudah Diumumkan, Lulusan SMA Bisa Daftar

Formasi CPNS Pemerintah Pusat 2024 Sudah Diumumkan, Lulusan SMA Bisa Daftar

Tren
Kenapa Sapi Kurban Mengamuk sebelum Disembelih? Ini Penjelasan Pakar

Kenapa Sapi Kurban Mengamuk sebelum Disembelih? Ini Penjelasan Pakar

Tren
Pisang dan Jeruk Disebut Tak Dianjurkan Dimakan Malam-malam, Ini Kata Ahli

Pisang dan Jeruk Disebut Tak Dianjurkan Dimakan Malam-malam, Ini Kata Ahli

Tren
Media Asing Soroti Suku Pedalaman Halmahera Keluar Hutan, Temui Pekerja Tambang

Media Asing Soroti Suku Pedalaman Halmahera Keluar Hutan, Temui Pekerja Tambang

Tren
Beberapa Bahaya Buang Darah dan Kotoran Hewan Kurban ke Selokan Umum

Beberapa Bahaya Buang Darah dan Kotoran Hewan Kurban ke Selokan Umum

Tren
Mulai 20 Juni, Berikut Jadwal Pertandingan Copa America 2024

Mulai 20 Juni, Berikut Jadwal Pertandingan Copa America 2024

Tren
Ramai soal Pajero Pelat Merah B 1803 PQH Dipakai Anak Muda di Yogya, Siapa Pemiliknya?

Ramai soal Pajero Pelat Merah B 1803 PQH Dipakai Anak Muda di Yogya, Siapa Pemiliknya?

Tren
Batal Naik, Calon Mahasiswa Baru Jalur SNBT 2024 Dikenakan UKT Tahun Lalu

Batal Naik, Calon Mahasiswa Baru Jalur SNBT 2024 Dikenakan UKT Tahun Lalu

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com