Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan untuk Sembuh dari Corona?

Kompas.com - 08/05/2020, 09:36 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masa penyembuhan bagi pasien virus corona jenis baru atau Covid-19 berbeda-beda bagi setiap orang.

Pada orang-orang tertentu penyembuhannya memakan waktu lama.

Salah satunya seperti yang terjadi pada pemain klub sepak bola Juventus Paulo Dybala. Dia butuh waktu sekitar sebulan untuk sembuh dari Covid-19.

Baca juga: Simak, Ini 10 Cara Pencegahan agar Terhindar dari Virus Corona

Pasien gejala ringan

Dikutip BBC, Jumat (1/5/2020) kebanyakan orang yang terinfeksi Covid-19 hanya akan mengalami gejala utama, yakni batuk dan demam.

Tapi mereka bisa mengalami sakit di tubuh, kelelahan, sakit tenggorokan, dan sakit kepala juga.

Batuk awalnya kering, tapi pada beberapa orang menjadi batuk berdahak yang mengandung sel-sel paru-paru mati yang terbunuh oleh virus.

Orang dengan gejala ringan harus melakukan pemulihan yang baik dan cepat.

Gejala-gejala itu bisa diobati dengan beristirahat total, mengonsumsi banyak cairan, dan penghilang rasa sakit seperti paracetamol.

Demam harus mereda dalam waktu kurang dari satu minggu, meskipun batuk mungkin menetap.

Sebuah analisis data China oleh WHO mengatakan rata-rata butuh 2 minggu untuk pulih.

Baca juga: CDC Tambahkan 6 Gejala Baru Virus Corona, Apa Saja?

Pasien gejala serius

ilustrasi demamShutterstock ilustrasi demam

Penyakit ini bisa menjadi lebih serius bagi sebagian orang. Itu cenderung terjadi sekitar 7-10 hari setelah infeksi.

Perubahan bisa terjadi tiba-tiba. Bernafas menjadi sulit dan paru-paru meradang.

Itu karena sistem kekebalan tubuh berusaha melawan virus. Tapi karena reaksinya berlebihan, tubuh bisa mengalami kerusakan tambahan.

Beberapa orang perlu dirawat di rumah sakit untuk terapi oksigen. Butuh waktu 2-8 minggu untuk pulih pada pasien golongan ini.

Baca juga: Kenali Masa Inkubasi Virus Corona di Dalam Tubuh, Berapa Lama?

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Tren
8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

Tren
4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

Tren
7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

Tren
Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Tren
Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Tren
Mempelajari Bahasa Paus

Mempelajari Bahasa Paus

Tren
7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

Tren
Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Tren
Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Tren
Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Tren
Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Tren
Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Tren
Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Tren
Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com