Didirikan pada1950, sejarahnya mengakar hingga hampir sepanjang perjalanan pendirian China modern.
Lembaga ini sekarang beroperasi sebagai afiliasi dari Grup Farmasi Nasional China milik negara, Sinopharm yang juga perusahaan farmasi terbesar di China dengan pendapatan tahunan mencapai 60 miliar dollar AS pada 2019.
Lembaga ini memiliki kampus yang luas di Wuhan dengan hampir 1.000 karyawan, menurut situs web perusahaan. Meski demikian perusahaan hanya merilis sedikit informasi tentang upaya pengembangan vaksinnya di masa lalu atau yang sedang berlangsung saat ini.
Terletak di Wuhan yang menjadi pusat wabah virus corona China, lembaga ini telah menjadi subjek teori konspirasi yang tidak berdasar yang menuding patogen bocor dari laboratoriumnya.
Baca juga: Ini Alasan Guru SD Avan Datangi Satu Per Satu Muridnya di Tengah Wabah Corona
Teori-teori semacam itu sebagian besar telah menargetkan Institut Virologi Wuhan dan menciptakan narasi yang belum terbukti bahwa pemerintah China berperan dalam menciptakan virus penyebab pandemi ini.
Pemerintah AS saat ini sedang menyelidiki kemungkinan bahwa virus tersebut berasal dari laboratorium, tetapi belum menarik kesimpulan apapun.
Para ilmuwan mengatakan bahwa virus itu kemungkinan besar dimulai dari kelelawar dan menyebar ke hewan inang lain sebelum menular ke manusia, tetapi asal spesifiknya belum diketahui.
Baca juga: Kematian Pria Akibat Virus Corona Lebih Tinggi, Ini Penyebabnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.