Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Hikmah Pandemi Covid-19 terhadap Riset dan Pengetahuan

Kompas.com - 07/04/2020, 11:51 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Penduduk di wilayah ini sudah sulit sekali untuk masuk ke daerah lain, apalagi dalam situasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang bakal berlaku di seluruh Indonesia melalui usulan pemerintah daerah kepada Kementerian Kesehatan. Ini adalah objek penelitian sosiologi hukum yang sangat aktual.

Teknologi disinfektan juga menjadi pembicaraan yang menarik di kalangan masyarakat. Kita melihat jalan raya dan tempat-tempat umum disemprot disinfektan secara massal, baik menggunakan drone maupun truk tangki.

Banyak juga kantor dan kompleks perumahan yang mensyaratkan tamu/ warga yang keluar masuk kantor/perumahan untuk disemprot disinfektan pada semuah bilik khusus. Tiba-tiba bisnis pembuatan dan penjualan bilik khusus ini pun menjamur.

Namun, para dokter mengingatkan bahayanya dan meragukan manfaatnya. Sekali lagi ada edukasi masyarakat pada kejadian ini.

Tiba-tiba kita pun dihadapkan pada kurangnya ketersediaan APD. Kita patut bersyukur bahwa berbagai elemen masyarakat termasuk sekolah kejuruan dan politeknik dengan sigap memproduksi berbagai komponen dari APD baik untuk yang dikenakan di badan maupun di wajah menggunakan spesifikasi yang ditetapkan WHO.

Di berbagai belahan dunia pun (termasuk di Indonesia melalui Lembaga Eijkman) juga berkembang riset untuk mengembangkan obat dan vaksin untuk Covid-19.

Namun, kita tahu bahwa untuk menghasilkan obat dan vaksin yang bisa digunakan di masyarakat, tidaklah mudah dan singkat karena terdapat banyak tahapan yang harus dilalui termasuk uji klinis.

Dalam rangka meningkatkan imunitas, juga digali berbagai obat dengan kategori jamu (tanaman obat) dari kearifan lokal yang ada di masyarakat.

Bicara soal imunitas, pasti Anda juga mengetahui perdebatan soal teknik berjemur di bawah sinar matahari untuk mendapatkan sinar ultra violet B yang dapat memacu produksi vitamin D pada tubuh kita (yang dapat meningkatkan imunitas).

Banyak video yang beredar dengan narasumber dokter yang menyarankan berjemur di antara pukul 10.00 hingga 14.00 selama sekitar 30 menit minimal 3 kali sepekan.

Belakangan muncul hasil riset dari Amerika Serikat bahwa khusus di negara khatulistiwa, seperti di Indonesia, sinar ultraviolet B yang baik untuk kesehatan keluar pada pukul 07.30 hingga 09.30.

Jadi yang pukul 10.00-14.00 cocok untuk situasi di intensitas sinar matahari Eropa yang jauh dari khatulistwa.

Para ahli pemodelan matematika juga turun tangan dengan mengembangkan model perkiraan puncak pandemi dan akhir pandemi.

Sebagaimana umumnya suatu model, maka dibuat berbagai skenario, sekurang-kurangnya untuk skenario do nothing dan do something.

Terakhir dalam situasi bekerja di rumah ini, terasa sekali manfaat web conference untuk berinteraksi secara aman dengan rekan kerja dan klien.

Beberapa aplikasi web conference dan e-learning yang di situasi normal menjadi fasilitas yang dipandang sebelah mata, pada situasi pandemi ini sangatlah menolong dalam berinteraksi tanpa meninggalkan rumah.

Leksmono Suryo Putranto
Guru Besar Jurusan Teknik Sipil Universitas Tarumanagara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

6 Kandidat Pilpres Iran, Mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad Dicoret

6 Kandidat Pilpres Iran, Mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad Dicoret

Tren
Ketika Makam Mbah Moen di Mekkah Tak Pernah Sepi Peziarah...

Ketika Makam Mbah Moen di Mekkah Tak Pernah Sepi Peziarah...

Tren
Jerat Judi Online dan Narkoba di Lingkungan Kepolisian, Kompolnas: Ironis…

Jerat Judi Online dan Narkoba di Lingkungan Kepolisian, Kompolnas: Ironis…

Tren
Bulan Disebut Mulai Menjauh dari Bumi, Kecepatannya Setara dengan Pertumbuhan Kuku Manusia

Bulan Disebut Mulai Menjauh dari Bumi, Kecepatannya Setara dengan Pertumbuhan Kuku Manusia

Tren
Deretan Korban Tewas karena Judi Online, Terbaru Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Deretan Korban Tewas karena Judi Online, Terbaru Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Tren
Ramai soal Uang Rp 10.000 Dicoret-coret, Pelaku Terancam Denda Rp 1 M

Ramai soal Uang Rp 10.000 Dicoret-coret, Pelaku Terancam Denda Rp 1 M

Tren
Judi Online Makan Korban Aparat TNI dan Polri, Bukti Bom Waktu Berantas Setengah Hati?

Judi Online Makan Korban Aparat TNI dan Polri, Bukti Bom Waktu Berantas Setengah Hati?

Tren
Mengenal 'Bamboo School' Thailand, Sekolah yang Dikelola Sendiri oleh Siswanya

Mengenal "Bamboo School" Thailand, Sekolah yang Dikelola Sendiri oleh Siswanya

Tren
Rangkuman “Minggu Kriminal” di Pati, Ada Pengeroyokan, Pembunuhan, Perampokan

Rangkuman “Minggu Kriminal” di Pati, Ada Pengeroyokan, Pembunuhan, Perampokan

Tren
Mengapa Bendera Putih Jadi Simbol Tanda Menyerah? Ini Alasannya

Mengapa Bendera Putih Jadi Simbol Tanda Menyerah? Ini Alasannya

Tren
Jakarta Fair 2024: Harga Tiket, Cara Beli, dan Daftar Musisi

Jakarta Fair 2024: Harga Tiket, Cara Beli, dan Daftar Musisi

Tren
Sosok di Balik Akun FB Icha Shakila yang Minta Ibu Lecehkan Anak Belum Terungkap, Siapa Dalangnya?

Sosok di Balik Akun FB Icha Shakila yang Minta Ibu Lecehkan Anak Belum Terungkap, Siapa Dalangnya?

Tren
UPDATE Ranking BWF Indonesia Usai Indonesia Open 2024

UPDATE Ranking BWF Indonesia Usai Indonesia Open 2024

Tren
Mantan Wakil Bendahara TKN Prabowo-Gibran, Simon Aloysius Jadi Komisaris Utama Pertamina

Mantan Wakil Bendahara TKN Prabowo-Gibran, Simon Aloysius Jadi Komisaris Utama Pertamina

Tren
Cara Memilih Sekolah SMP-SMA Jalur Zonasi PPDB Jakarta 2024

Cara Memilih Sekolah SMP-SMA Jalur Zonasi PPDB Jakarta 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com