Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Masker Diyakini Dapat Kurangi Risiko Penularan Virus Corona

Kompas.com - 03/04/2020, 16:20 WIB
Mela Arnani,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyebaran virus corona SARS-CoV-2 penyebab penyakit Covid-19 masih terus terjadi. Sejauh ini virus tersebut telah menewaskan puluhan ribu orang di berbagai negara.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan agar orang-orang menerapkan physical distancing untuk menekan penyebaran virus.

Selain itu, penggunaan masker juga dapat diterapkan guna mengurangi risiko terpapar virus.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan Robert Koch Institut, untuk melindungi diri dan orang lain dari infeksi patogen pernapasan terdapat beberapa langkah penting dan efektif seperti menjaga kebersihan tangan, mematuhi aturan batuk dan bersin, hingga menjaga jarak setidaknya 1,5 meter.

Mengurangi risiko penularan

Tak hanya itu, menggunakan masker dapat mengurangi risiko penularan terhadap orang lain, karena dapat menghalangi droplet atau tetesan yang disebabkan oleh batuk, bersin, atau saat berbicara.

Beberapa orang yang terinfeksi SARS-CoV-2 mungkin tidak mengalami sakit sama sekali atau terinfeksi tanpa gejala, namun masih dapat menularkan virus. 

Dalam kasus ini, memakai masker sebagai tindakan pencegahan dapat membantu mengurangi risiko penularan.

Oleh karena itu, menggunakan masker di ruang publik di mana jarak aman tidak dipenuhi seperti di transportasi umum, toko, atau tempat kerja, bisa membantu mencegah penyebaran virus corona lebih luas.

Baca juga: Update Virus Corona di Dunia: Kasus Positif Covid-19 Mencapai 1 Juta

Selain itu, masker juga dapat mendukung kesadaran jarak fisik dan perilaku menjaga kesehatan.

Apabila lebih banyak orang menggunkan masker diharapkan bisa menekan angka penyebaran virus corona di masyarakat. 

Jika kekurangan masker kesehatan yang biasa dijual di toko atau apotek, masyarakat dapat menggunakan masker berbahan tekstil, dengan memperhatikan cara pemakaian dan kebersihannya.

Masker dapat dipakai dengan benar atau dikenakan ketat untuk menutupi mulut dan hidung,

Selanjutnya perlu melakukan penggantian masker saat sudah basah dan disarankan untuk tidak menyentuh masker saat digunakan.

Mewajibkan masker

Melansir thelocal, Kota Jena di Jerman menjadi kota pertama yang mewajibkan penggunaan masker saat berbelanja, menaiki transportasi umum, atau di tempat publik.

Perintah tersebut dibuat dengan tujuan meningkatkan keselamatan orang-orang, di mana jarak 1,5 meter tak dapat dipertahankan.

Otoritas kota tersebut mengungkapkan bahwa telah ada persediaan masker bagi tenaga medis dan profesi lain yang membutuhkan seperti supir bus.

Hal tersebut meminta orang-orang untuk membuat masker secara pribadi jika masker bedah tak tersedia.

Baca juga: Selama Maret 2020, Terjadi 965 Gempa di Indonesia, Ini Analisanya

Selain itu, jenis penutup wajah lainnya seperti syal juga dapat dikenakan selama menutupi hidung dan mulut.

Sementara itu, Austria juga telah mengumumkan bahwa pembeli di supermarket harus mengenakan masker wajah dalam upaya penekanan penyebaran virus corona baru ini.

Kota dan distrik lain di Jerman juga memperkenalkan langkah-langkah tersebut, meskipun belum ada tanda-tanda tatanan nasional.

Sebelumnya disebutkan bahwa penggunaan masker hanya diperuntukan bagi orang yang sakit agar tidak menularkan pada orang yang sehat. 

Namun saat ini, penggunaan masker untuk semua orang diyakini dapat membantu pengurangan potensi penyebaran virus.

Baca juga: Imbas Wabah Virus Corona, Ini Daftar 21 KA Lokal di Wilayah Jakarta yang Dibatalkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa 'Kerja' untuk Bayar Kerugian

Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa "Kerja" untuk Bayar Kerugian

Tren
Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Tren
4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Tren
Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Tren
Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Tren
Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Tren
Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Tren
Ilmuwan Pecahkan Misteri 'Kutukan Firaun' yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Ilmuwan Pecahkan Misteri "Kutukan Firaun" yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Tren
3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Tren
Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Tren
Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Tren
Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com