Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dr. Muhammad Faisal

Youth Researcher. Founder Youth Laboratory Indonesia. Penulis Buku 'Generasi Kembali Ke Akar'

"Pesan dalam Botol" untuk Generasi Setelah Covid-19

Kompas.com - 31/03/2020, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

 

Wahai anak muda, karakter empati akan menjadi salah satu ciri dirimu dan generasimu. Masa krisis Covid-19 dan masa setelahnya akan mengajarkanmu untuk tidak lagi bersikap egosentris.

Kolektivitas dan gotong-royong akan menjadi satu-satunya cara untuk keluar dari krisis tersebut. Dirimu akan menjadi lebih peka terhadap rasa dan pengalaman orang lain.

Generasimu akan berusaha sekuat tenaga agar duka yang kau ingat semasa Covid-19 tidak akan pernah terjadi lagi di masa depan.

Generasi terbaik

Anak muda, maafkan kami generasi pendahulumu. Kami telah meninggalkan kondisi alam yang buruk bagi masa depanmu. Kami juga telah menciptakan sistem yang kurang siap terhadap pandemi dan resesi yang akan menyertainya.

Namun, dirimu akan tumbuh menjadi generasi terbaik di tengah semua itu. Pandemi ini seakan-akan menyekolahkan kami kembali ke dalam sebuah sekolah kehidupan. Generasi kami belajar kembali.

Akan tetapi aku yakin, dirimu, generasimu, adalah lulusan-lulusan terbaik dari sekolah ini.
Aku memiliki keyakinan kuat bahwa generasimu akan menjadi generasi terbaik sepanjang masa. Sebab, generasimu akan tumbuh besar dengan nilai-nilai universal kemanusiaan.

Pengalaman home isolation membuatmu memiliki sebuah memori kolektif yang mengikat generasimu dalam sebuah kebersamaan imajiner (imagined solidarity).

Dirimu akan memiliki keseimbangan yang didambakan oleh generasi-generasi terdahulu, yaitu kemampuan mengolah teknologi yang diringi dengan kearifan untuk merestorasi lingkungan hidup.

Generasimu akan memiliki visi optimis terhadap masa depan tanpa melupakan warisan generasi terdahulu.

Wahai anak muda, terima kasih telah menemani kami dengan baik sepanjang krisis pandemi ini. Kehadiranmu lah yang membuat kami tangguh melalui rintangan seberat apapun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com