Wahai anak muda, karakter empati akan menjadi salah satu ciri dirimu dan generasimu. Masa krisis Covid-19 dan masa setelahnya akan mengajarkanmu untuk tidak lagi bersikap egosentris.
Kolektivitas dan gotong-royong akan menjadi satu-satunya cara untuk keluar dari krisis tersebut. Dirimu akan menjadi lebih peka terhadap rasa dan pengalaman orang lain.
Generasimu akan berusaha sekuat tenaga agar duka yang kau ingat semasa Covid-19 tidak akan pernah terjadi lagi di masa depan.
Anak muda, maafkan kami generasi pendahulumu. Kami telah meninggalkan kondisi alam yang buruk bagi masa depanmu. Kami juga telah menciptakan sistem yang kurang siap terhadap pandemi dan resesi yang akan menyertainya.
Namun, dirimu akan tumbuh menjadi generasi terbaik di tengah semua itu. Pandemi ini seakan-akan menyekolahkan kami kembali ke dalam sebuah sekolah kehidupan. Generasi kami belajar kembali.
Akan tetapi aku yakin, dirimu, generasimu, adalah lulusan-lulusan terbaik dari sekolah ini.
Aku memiliki keyakinan kuat bahwa generasimu akan menjadi generasi terbaik sepanjang masa. Sebab, generasimu akan tumbuh besar dengan nilai-nilai universal kemanusiaan.
Pengalaman home isolation membuatmu memiliki sebuah memori kolektif yang mengikat generasimu dalam sebuah kebersamaan imajiner (imagined solidarity).
Dirimu akan memiliki keseimbangan yang didambakan oleh generasi-generasi terdahulu, yaitu kemampuan mengolah teknologi yang diringi dengan kearifan untuk merestorasi lingkungan hidup.
Generasimu akan memiliki visi optimis terhadap masa depan tanpa melupakan warisan generasi terdahulu.
Wahai anak muda, terima kasih telah menemani kami dengan baik sepanjang krisis pandemi ini. Kehadiranmu lah yang membuat kami tangguh melalui rintangan seberat apapun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.