Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Sepekan: Hoaks Pinjaman untuk Pengemudi Gojek | Kades Sumbangkan Gaji untuk Tangani Covid-19

Kompas.com - 29/03/2020, 21:04 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

"Tabel Warning Zone itu mereka buat karena ada pasien dalam pantauan (PDP). Padahal PDP itu belum tentu positif Covid-19. Di Lampung PDP ada tiga orang dan hasilnya negatif," ujar Reihana.

Baca selengkapnya pada berita berikut ini:

Viral 5 Kecamatan di Lampung Red Zone Covid-19, Dinkes: Itu Hoaks

3. Video pembuatan hand sanitizer menggunakan campuran gel lidah buaya

Beredar sebuah video yang menampilkan langkah-langkah pembuatan hand sanitizer sendiri dengan menggunakan gel lidah buaya dan campuran alkohol berkonsentrasi 96 persen.

Video ini beredar di media sosial pada Rabu (25/3/2020).

Dalam video tersebut, perekam sekaligus pembuat hand sanitizer dari gel lidah buaya tersebut juga mencampurkan alkohol 96 persen dengan isian lebih banyak daripada gel lidah buaya tersebut.

Peneliti Kimia dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr. Joddy Arya Laksmono menjelaskan, tidak disarankan untuk membuat hand sanitizer menggunakan alkohol dengan konsentrasi di atas 70 persen.

Sebab, hal tersebut dapat menyebabkan iritasi bagi kulit.

"Penggunaan alkohol dengan konsentrasi lebih dari 70 persen tidak disarankan, karena ada kemungkinan akan menimbulkan iritasi pada kulit," ujar Joddy.

Simak tentang pembuatan hand sanitizer yang aman pada berita ini:

Viral, Video Pembuatan Hand Sanitizer dengan Campuran Gel Lidah Buaya

4. Pengusaha gratiskan kamar hotel untuk nakes RS rujukan di Purwokerto

Seorang pengusaha asal Purwokerto, Jawa tengah, Brili Agung Zaky Pradika menyediakan 24 kamar hotelnya untuk membantu tenaga kesehatan (nakes) yang berjuang melawan Covid-19 di RS rujukan di Kabupaten Banyumas.

Brili memiliki hotel bernama Aksara Homestay yang terletak di Gang Menoezan Indah, Kelurahan Mersi, Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Ia menjelaskan, pengalihan fungsi hotelnya ini karena adanya informasi nakes yang diusir dari kontrakan atau kos karena warga takut tertular.

Brili ingin homestay-nya menjadi shelter atau tempat istirahat nakes selama seharian bekerja merawat pasien Covid-19 dari RS rujukan yang ditunjuk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com