Adapun uji coba dimulai Senin (23/2/2020) di Kaiser Permanente Washington Health Research Institute, Seattle.
Uji coba tahap awal atau fase 1, akan menguji vaksin pada 45 pria dan wanita yang tidak sedang hamil dan berusia antara 18 tahun hingga 55 tahun.
Setelah vaksin ditemukan, para pejabat WHO memperingatkan tentang rintangan logistik, keuangan, hingga etika lain yang akan dihadapi oleh para pemimpin dunia.
"Bahkan jika nantinya kita mendapatkan vaksin yang terbukti efektif, vaksin tersebut harus tersedia untuk semua orang. Harus ada akses yang adil dan merata," kata Ryan.
"Bagaimana kita memastikan untuk memperoleh vaksin yang cukup dengan tepat waktu, bagimana kita memastikan dapat mendistribusikan vaksin ke seluruh dunia, dan bagaimana kita meyakinkan orang-orang untuk menggunakan vaksin tersebut," tambah Ryan.
Baca juga: Melihat Perbedaan Penanganan Wabah Virus Corona di Asia dan Eropa
Sementara itu, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus telah menghubungi para pemimpin dunia terkait masalah ini.
"Vaksin tidak boleh hanya untuk orang kaya, tetapi juga harus tersedia bagi mereka yang tidak mampu membelinya. Kita harus menjawab pertanyaan ini sedini mungkin," ujar Tedros.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.